Mahfud MD Sebut Gerakan Suluh Kebangsaan Jaga Keutuhan NKRI

Mahfud MD

Inisiatifnews – Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Prof Mohammad Mahfud MD menyampaikan gerakan tersebut bukan hanya digagas olehnya, tapi dipelopori oleh tokoh lintas agama.

“Suluh Kebangsaan digagas oleh tokoh bangsa yang berasal dari agama yang berbeda dalam rangka memberikan pencerahan bagi bangsa yang dalam jangka pendek ini ingin mengatasi permasalahan pemilu yang mengarah pada perpecahan diantar anak bangsa,” kata Prof Mahfud dalam sambutan Sarasehan Kebangsaan di Hotel Four Points Medan, Sumatera Utara, Sabtu (9/2/2019).

Bacaan Lainnya

Kemudian alasan yang juga membuat para tokoh lintas agama itu melakukan suluh kebangsaan dengan cara road show tersebut lantaran menilai ada potensi perpecahan yang timbul khususnya di tengah-tengah perhelatan pemilu 2019.

“Pada Pilpres kali ini ada gerakan yang mengarah pada perpecahan bangsa karena isu-isu yang dipakai dalam bersaing dan meraih kemenangan adalah isu SARA dengan penyebaran hoax di medsos,” tuturnya.

Maka dari itu, gerakan itu dilakukan agar kebinnekaan dapat terus terawat di Indonesia.

“Gejala seperti ini membuat para penggagas Suluh Kebangsaan tergugah untuk berkeliling di beberapa kota besar dengan mengundang tokoh-tokoh setempat untuk bersama-sama menjaga kebhinnekaan bangsa Indonesia,” jelas Mahfud.

“Saya berharap bangsa Indonesia yang beragam dalam agama, suku, dan bahasa tetap utuh setelah pemilu mendatang,” lanjutnya.

Kemudian di dalam kesempatan tersebut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut juga mengharapkan agar para tokoh yang hadir untuk memilih salah satu capres dan cawapres atau parpol tertentu dalam kontestasi Pemilu 2019 nanti.

“Silahkan para tokoh untuk memilih calon yang dianggap baik dan mengakhiri perbedaan pilihan,” pungkasnya.

Selain itu, Mahfud juga mengingatkan agar perbedaan pilihan politik tidak mengekang hak dan kebebasan pilihan politik orang lain.

“Kita boleh berbeda pilihan tetapi pada saat ada calon yang sudah terpilih maka kita harus bersatu kembali untuk bersama-sama membangun negara ini,” ujar Prof Mahfud.

“Begitulah cara kita merawat kebhinnekaan dan kemerdekaan yang diperoleh melalui perjuangan bukan pemberian. Itulah demokrasi,” sambungnya.

Temukan kami di Google News.

Pos terkait