Inisiatifnews – Lembaga survei Charta Politika yang dipimpin oleh Yunarto Wijaya akhirnya merilis penuh kebutuhan transparansi data terkait dengan kinerjanya untuk melakukan quick count alias perhitingan cepat di Pilpres 2019.
Transparansi tersebut dimulai dengan penjelasan metodologinya, dimana populasi yang dijadikan sample pengumpulan data berada di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) dari 809.497 TPS secara proporsional di seluruh Indonesia.
Sementara untuk margin of errornya, Charta Politika menyebut hanya +/- 1 persen saja, artinya data mereka memiliki tingkat kepercayaan sebesar 99%.
Tidak hanya itu, Charta Politika juga menampilkan rumus yang dipakai untuk menentukan margin of error termasuk juga struktur bahasa pemrograman yang dipakai untuk melakukan real count.
Untuk transparansi lebih lanjut, Charta Politika juga menyebutkan seluruh struktur pengurus yang bertugas melakukan quick count di berbagai daerah. Dimana dalam strukturnya Yunarto Wijaya adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap jalannya quick count tersebut.
Kemudian jika dilihat dari data yang masuk dalam quick count dengan data 100% sudah masuk dan selesai ditabulasi, perolehan angka Joko Widodo dan KH Maruf Amin berada di 54,71 persen. Sementara Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno berada di 45,29 persen dengan partisipasi pemilih 80,46 persen.
Selain itu untuk perolehan suara di masing-masing provinsi, Jokowi-Maruf unggul di 18 provinsi dari 34 provinsi yang ada. Diantaranya adalah ;
1. Lampung : 59,41%
2. Kepulauan Bangka Belitung : 63,07%
3. DKI Jakarta : 51,47%
4. Jawa Tengah : 77,35%
5. Daerah Istimewa Yogyakarta : 70,82%
6. Jawa Timur : 66,16%
7. Bali : 86,25%
8. Nusa Tenggara Timur : 82,07%
9. Kalimantan Barat : 50,09%
10. Kalimantan Tengah : 51,33%
11. Kalimantan Timur : 51,79%
12. Kalimantan Utara : 66,31%
13. Sulawesi Utara : 73,33%
14. Sulawesi Tengah : 52,81%
15. Gorontalo : 50,72%
16. Sulawesi Barat : 61,44%
17. Papua : 79,58%
18. Papua Barat : 68,36%
Hanya saja, ada catatan penting dari Charta Politika, dimana dari data yang masuk secara keseluruhan, ada beberapa data yang tidak signifikan di 11 provinsi. Antara lain ; Sumatera Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara. Sehingga Charta Politika mengindikasikan bahwa di 11 provinsi tersebut, tidak dapat ditentukan pasangan mana yang unggul pada hasil quick count ini.
Pun demikian, dari total data yang masuk ke sistem tabulasinya itu, Charta Politika menyebutkan bahwa berdasrkan quick count pasangan Joko Widodo dan KH Maruf Amin lah yang unggul dalam Pilpres 2019.