Inisiatifnews – Sekjen DPP Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso menyampaikan, bahwa pihaknya akan bersinergi dengan PKS untuk mengisi poros oposisi di pemerintahan Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin.
“Kami tidak ingin biarkan PKS sendirian dalam situasi perpolitikan saat ini. Biarlah nanti muncul-muncul gagasan alternatif untuk bangsa dan peningkatan kualitas demokrasi kita,” kata Priyo di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019).
Memang mayoritas partai politik saat ini berada di lingkaran kekuasaan. Bahkan Partai Gerindra yang sebelumnya menjadi kompetitor Jokowi – Maruf pun saat ini ikut dalam struktur kabinet, yakni Prabowo Subianto di Menteri Pertahanan dan Edhy Prabowo di Menteri Kelautan dan Perikanan.
Maka dari itu, Priyo menyatakan tak ingin demokrasi runtuh karena semua berada di lingkaran kekuasaan, yakni dengan memposisikan diri sebagai oposisi dan penyeimbang kekuasaan pemerintahan.
“Kita nggak boleh biarkan demokrasi ambruk hanya karena banyak orang berduyun-duyun mencari kekuasaan. Jangan sampai kekuasaan berjalan sendiri,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menyampaikan, bahwa usai pertemuan pihaknya dengan Partai Berkarya akan menjalin silaturrahmi politik dengan partai-partai oposisi. Antara lain adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.
“Kita setelah ini akan berkomuniasi dengan partai-partai lain, paling dekat adalah PAN dan Demokrat,” kata Sohibul Iman.
Dan diklaim Sohibul Iman, jika pihaknya sudah mendapatkan kabar jika pihak Demokrat sudah bertanya-tanya apakah PKS akan melakukan pertemuan politik dengan mereka atau tidak. Ia pun menjawab bahwa pihaknya menunggu waktu luang Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Saya baru saja dapat informasi dari PKS Muda, mereka sudah ditanya sama Demokrat Muda, katanya Kapan PKS akan sowan ke pak SBY. Tapi saya jawab kita tunggu waktu luang pak SBY saja,” imbuhnya. [NOE]