Inisiatifnews.com – Pengamat politik senior, Muhammad AS Hikam menilai seruan adanya sweeping warga negara India di Indonesia oleh elemen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), GNPF Ulama dan Front Pembela Islam (FPI) dalam aksi unjuk rasa di depan Kedubes India hari Jumat (6/3) kemarin lalu berpotensi memicu konflik baru.
“Ancaman sweeping terhadap warga negara India yang dilontarkan oleh oknum pimpinan FPI adalah berbahaya,” kata Hikam kepada Inisiatifnews.com, Minggu (8/3/2020).
“Selain melanggar aturan dan kepantasan dalam hubungan antar-bangsa, juga bisa memicu konflik baru,” imbuhnya.
Konflik lintas bangsa ini dikatakan Hikam adalah ancaman terharap warga negara indonesia di luar negeri termasuk di India.
“Misalnya jika terjadi pembalasan terhadap warganegara Indonesia di luar negeri,” ujarnya.
Akademisi dari President University itu menyebut bahwa seruan semacam itu sangat tidak bertanggungjawab yang dilakukan oleh sebuah ormas.
“Wacana tak bertanggungjawab itu juga akan menyudutkan Pemerintah RI seakan-akan ikut bertanggungjawab atas gangguan keamanan dan keselamatan warganegara asing,” pungkasnya.
“Sebuah politisasi yang bisa berdampak sangat serius baik di dalam negeri maupun di lingkup pergaulan antar-bangsa,” tutupnya.
Perlu diketahui, bahwa Ketua Umum DPP PA212 Ustadz Slamet Maarif mengultimatum duta besar India untuk Indonesia agar membuka diri bertemu dengan pihaknya. Pertemuan itu untuk saling dialog tentang kasus kekerasan dan persekusi yang dialami oleh umat Islam di India.
“Saya peringatan, jika sampai Jumat besok mereka tidak punya niat baik untuk terima ulama-ulama kita, maka mulai Jumat depan kita sepakat akan bergerak dan tidak akan membiarkan bendera India berkibar di Indonesia,” kata Slamet di depan Kedubes India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3).
Bahkan Slamet juga mengancam akan mengerahkan laskar-laskar untuk melakukan sweeping terhadap warga India yang ada di Indonesia jika tuntutannya itu tidak diindahkan.
“Jangan salahkan kami anak-anak yang datang, dan masyarakat India yang di Indonesia akan kami sweeping,” kata Slamet menyampaikan ancamannya. [NOE]