NasionalHikam Sarankan Presiden Fokus PSBB dan Test Massal Dibanding New Normal

Hikam Sarankan Presiden Fokus PSBB dan Test Massal Dibanding New Normal

Inisiatifnews.comAkademisi dari President University, Muhammad AS Hikam mengharapkan agar Presiden Joko Widodo untuk tidak mengambil langkah penerapan New Normal dalam menanggulangi COVID-19 di Indonesia.

“Pemerintah Pak Jokowi jangan tiru langkah Trump dalam menangani Covid-19,” kata Hikam, Rabu (8/7/2020).

Ia menilai, penerapan New Normal dalam penanggulangan COVID-19 seperti yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald John Trump adalah langkah yang tidak tepat. Justru akan membuka potensi penularan virus tersebut semakin luas lagi.

Oleh karena itu, menteri Riset dan Teknologi (Menristek) era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyarankan agar pemerintah pusat fokus sama bagaimana menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), serta melakukan tes massal untuk memastikan jumlah penularan COVID-19 di Indonesia secara lebih akurat.

“Penerapan new normal adalah tak tepat. Lanjutkan PSBB dan tes massal,” tuturnya.

Kehidupan Amerika di tengah pandemi

Perlu diketahui, bahwa Presiden AS Donald Trump memilih menerapkan new normal untuk menyikapi pandemi COVID-19 di negara Paman Sam itu.

Hal ini seperti kesaksian musisi dan juga Mahasiswa S2 di Universitas Standford asal Indonesia, Maudy Ayunda. Di mana ia menyampaikan bahwa kondisi di Amerika Serikat sudah kembali hidup dengan bergeraknya sektor ekonomi dan aktivitas sosial lainnya.

“Kondisi di sini juga sama seperti kondisi di Indonesia. Mirip mirip seperti Indonesia beberapa stage ekonomi dan pergerakan orang-orang juga sudah mulai dilakukan,” ungkap Maudy Ayunda.

Kini Maudy Ayunda masih tetap bertahan di Amerika Serikat, meskipun program kuliah semester ini telah usai.

“Aku sendiri sudah selesai kuliah semester ini di sini, tapi karena kondisi seperti ini aku juga harus stay di sini,” ungkap Maudy.

Kemudian berdasarkan rilis berita dari The New York Times, Presiden Trump secara terbuka mencemooh nasihat dari para ahli kesehatan federal sendiri yakni The Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Bahkan Trump mengancam akan memotong bantuan federal ke sekolah-sekolah yang menolak untuk membuka kembali aktivitas KBM (kegiatan belajar mengajar) di sekolat pada musim gugur ini.

Dia menyerang pedoman yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang merekomendasikan dengan serangkaian tindakan pencegahan yang mahal yang diperlukan untuk membawa para siswa kembali ke kelas sekolah mereka.

Bahkan di dalam sepasang tweet pada hari Rabu pagi, Trump meningkatkan tekanan pada para pemimpin negara agar anak-anak mereka kembali bersekolah dan melakukan sebuah langkah penting untuk memulai ekonomi.

Lalu berapa data COVID-19 di AS pada hari ini?.

Dikonfirmasi :3.048.072
Sembuh : 918.298
Meninggal Dunia :133.322

Indonesia berpotensi jadi epicentrum Covid-19

Sementara itu, peneliti sekaligus dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyebut Indonesia memiliki potensi besar menjadi episentrum COVID-19 di kawasan Asia.

“Akan menjadi epistenrum terbesar di Asia setelah India dan Cina,” kata Pandu dalam sebuah wawancara dengan The Sydney Morning Herald yang dipublikasi pada Senin (6/7).

Dan dikutip dari Kumparan, Pandu juga mengatakan bahwa itu adalah perawatan virus korona yang tidak serius juga akan berdampak pada ekonomi.

“Indonesia tuh dianggap enggak aman. Penduduknya tuh suka, kalau begini mau, akan ditolak di mana-mana,” ujar Pandu.

“Apakah menjadi episentrum itu bisa jadi pusat distribusi untuk negara lain. Supaya tidak jadi pusat distribusi negara lain ya jangan terima orang Indonesia dan jangan masuk ke Indonesia. Bagaimana ekonomi kita mau tumbuh kalau suka itu?,” sambungnya.

Pandu menjelaskan, tantangan negara lain muncul akibat penanganan virus korona yang tidak serius di Indonesia. Hal ini menyebabkan, Indonesia akan mempertimbangkan negara yang tidak aman bagi negara lain.

Data Covid-19 per hari ini, Rabu (8/7/2020).

Terdapat penambahan sebanyak 1.853 orang. Sehingga total kasus virus korona di Indonesia per hari ini menjadi 68.079 orang.

Kemudian untuk kasus sembuh dalam hari ini ada tambahan 800 orang, sehingga total ada 31.585 orang dinyatakan sembuh.

Terakhir untuk kasus meninggal per hari ini ada tambahan 50 orang, sehingga total menjadi 3.359 orang meninggal karena COVID-19. [RED]

REKOMENDASI :

BERITA TERBARU

TERPOPULER