Inisiatifnews.com – Eks juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi menyayangkan kasus bocornya data pribadi Denny Siregar yang dipublikasi oleh akun anonymous di Twitter @opposite6891.
Namun menurut pria yang disapa Uki itu menilai, bahwa persoalan pembocoran data pribadi Denny Siregar tidak hanya sekedar kebocoran data pribadi semata, namun bisa dikategorikan sebagai ulah teror.
“Ini bukan cuma persoalan data pribadi WNI yang harus dilindungi negara. Ini sudah masuk ranah teror,” kata Uki, Rabu (8/7/2020) dini hari.
Apalagi pembocoran data pribadi Denny Siregar juga dilakukan pasca ia mengkritisi keberadaan para “santri” cilik yang ikut memperjuangkan politik trans-nasional Khilafah Islamiyah ala Hizbut Tahrir.
Dengan bocornya data pribadi Denny tersebut, Uki berpendapat bahwa ulah peretasan ini juga bagian dari aksi pembungkaman warga negara yang kritis.
“Dan pembungkaman terhadap WNI yang baru saja mengecam exploitasi anak dalam demonstrasinya para pengusung khilafah dan negara syariat di bumi NKRI,” ujarnya.
Menurutnya, upaya perlawanan Denny Siregar harus didukung agar kasus serupa tidak terjadi, yakni bocornya data pribadi yang seharusnya menjadi wilayah privat dan harus dilindungi oleh seluruh penyedia pengumpulan data pribadi publik.
“Lawan!,” tutup Uki.
Perlu diketahui, bahwa data pribadi Denny Siregar dibongkar oleh peretas dan diunggah oleh akun Opposite6890 atau id twitter @opposite6891. Di dalam dokumen peretasan melalui sistem operasi opensource Linux itu, terpublikasi identitas resmi Denny Siregar mulai dari nama lengkap, alamat, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (KK) hingga nomor telepon serta IMEI perangkat yang dipakai Denny Siregar.
Denny menyampaikan bahwa dirinya ingin ada penjelasan secara resmi dari PT Telkom Indonesia yang menaungi perusahaan Telkomsel terkait dengan kebocoran data pribadinya itu.
“Saya butuh penjelasan @Telkomsel kenapa data saya bocor dalam waktu 3×24 jam.. Kalau tidak ada penjelasan, saya akan gugat ke pengadilan,” tulis @Dennysiregar7 pada tanggal 5 Juli 2020.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin. Dalam penyataan kepada Selular, Telkomsel mengatakan pihaknya senantiasa memastikan keamanan data pengguna.
“Bagi Telkomsel, perlindungan data pelanggan selalu menjadi prioritas yang paling utama, sehingga kami senantiasa memastikan keamanan data dan kenyamanan seluruh pelanggan dalam berkomunikasi,” kata Denny Abidin, Senin (6/7).
Denny menegaskan bahwa Telkomsel selalu patuh terhadap peraturan perundangan dan etika bisnis. Telkomsel mengacu pada standar teknis dan keamanan yang telah ditentukan bagi kepentingan penyelenggaraan jasa telekomunikasi komersial yang ditetapkan oleh lembaga standardisasi internasional (ITU, GSMA) maupun FTP nasional.
Telkomsel juga sudah tersertifikasi ISO 27001 untuk keamanan informasi, di mana proses sertifikasi ini dilakukan oleh lembaga internasional yang independen dan profesional. Denny mengatakan Telkomsel berkomitmen dan wajib memastikan keamanan data pelanggan.
Jika terjadi kebocoran data seperti yang disangkakan oleh Denny Siregar, Telkomsel siap bekerja sama dengan pihak berwajib.
“Telkomsel siap bekerjasama untuk membantu serta berkoordinasi dengan pihak berwajib atau aparat penegak hukum serta seluruh pihak terkait jika terjadi dugaan peretasan data pelanggan pada sistem kami dan akan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya. [RED]