Life StyleKesehatanBiar Isoman Aman, dr Tirta Harap Nutrisi Cukup dan Jangan Dehidrasi

Biar Isoman Aman, dr Tirta Harap Nutrisi Cukup dan Jangan Dehidrasi

Inisiatifnews.com – Influencer dan dokter muda, dr Tirta Mandira Hudhi memberikan penjelasan mengapa saat ini banyak kasus pasien Covid-19 meninggal dunia justru saat melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Menurutnya, kondisi ini karena para masyarakat yang tengah terpapar Covid-19 dan melakukan isoman tidak terkontrol kondisinya dengan baik. Mulai dari kondisi cairan tubuh yang kurang hingga nutrisi yang baik.

“Wafatnya banyak pasien isoman, dari beberapa hal yang saya temui rata-rata karena perburukan kondisi akibat dehidrasi, nutrisi kurang dan mengakibatkan infeksi meluas gak hanya paru, tapi sistemik,” kata Tirta, Sabtu (24/7/2021).

Ia tak begitu menyalahkan pasien Covid-19 yang kekurangan nutrisi saat melakukan isoman. Karena banyak pasien Covid-19 tidak begitu bisa makan dengan nyaman karena rasa nyeri saat menelan makanan hingga makanan tidak terasa oleh indra pengecap mereka.

“Nutrisi kurang karena pasien emang susah makan. Rata-rata karena nyeri telan dan emang sudah gak ada rasa,” imbuhnya.

Ditambah lagi, dr Tirta menyebut bahwa selama isoman banyak pasien Covid-19 yang tidak terkontrol dengan baik saturasi pernafasan mereka. Bahkan terkadang terjadi secara tiba-tiba penurunan saturasi pernafasan para pasien.

“Saturasi 90-95% masih aman. Jika ada penurunan saturasi secara tiba-tiba (under 85%), mulai gak mau minum, intake makanan susah, biasa emang susah makan, nasi aja dimuntahkan. (Jika terjadi demikian) silakan bawa ke IGD,” ujarnya.

Pesan dr Tirta kepada para masyarakat yang terjangkit Covid-19 dan tengah melakukan isoman, agar memastikan nutrisi tubuh tercukupi dengan baik. Saran ini hanya untuk mereka yang memiliki gejala ringan.

Kemudian bagi yang memiliki gejala sedang hingga berat, agar bisa diberikan obat-obatan penunjang yang telah direkomendasikan.

“Ingat, isoman gejala ringan (agar) pastikan nutrisi tercukupi. Obat antivirus digunakan (bagi pasien) gejala sedang (dan) berat. Kalau (gejala) ringan tidak perlu (obat),” tuturnya.

REKOMENDASI :

BERITA TERBARU

TERPOPULER