Jakarta, Inisiatifnews.com – Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo menyayangkan adanya aksi unjuk rasa dari kelompok masyarakat yang menolak kegiatan Formula E oleh Pemprov DKI Jakarta.
Menurutnya, seharusnya insiden unjuk rasa semacam itu tidak perlu dilakukan, apalagi di situasi pandemi Covid-19.
“Sebetulnya kegaduhan semacam ini tidak perlu,” kata Sigit, Selasa (14/9).
Hanya saja, aksi unjuk rasa masyarakat ini bisa ditahan dengan sikap DPRD DKI Jakarta yang menjalankan fungsinya sebagai lembaga legislatif.
Salah satu fungsi legislasi adalah meminta penjelasan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menjelaskan program kerja yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, salah satunya adalah proyek pagelaran Formula E yang belum jelas keberlangsungannya sampai saat ini, sementara duit negara sudah keluar untuk pembiayaan ajang olahraga balap mobil listrik itu.
“Sebaiknya DPRD DKI Jakarta gunakan saja hak interpelasi seperti yang diajukan Fraksi PDIP DKI dan PSI DKI Jakarta agar Pak Anies Baswedan bisa menjelaskan secara terbuka pada warga Jakarta,” ujarnya.
Terkait dengan proyek Formula E ini, Pemprov DKI Jakarta melalui Gubernur DKI Jakarta sudah didesak oleh dua fraksi di DPRD DKI Jakarta untuk menjelaskannya secara terperinci dan terbuka. Kedua fraksi tersebut adalah PSI dan PDI Perjuangan melalui hak interpelasi yang sudah dilayangkan ke Ketua DPRD DKI Jakarta.
Namun saat malam penyerahan berkas hak interpelasi disampaikan ke Ketua DPRD DKI Jakarta, bersamaan dengan itu Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengumpulkan sebanyak 7 fraksi di DPRD DKI untuk melawan hak interpelasi tersebut pada hari Kamis (28/8).
Usai mengikuti jamuan makan malam di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, para perwakilan 7 fraksi tersebut menyatakan menolak ikut dalam ajuan hak interpelasi Formula E.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa sejumlah massa aksi yang mengatasnamakan ‘Aksi Jakarta Bergerak’ menggelar aksi di DPRD DKI Jakarta. Mereka menuntut agar Formula E di Jakarta dibatalkan.
Mereka tampak membawa 1 unit mobil komando disertai poster bertuliskan ‘TOLAK FORMULA E, WARGA PERLU MAKAN BUKAN BALAPAN!’. Ada pula massa yang membawa bendera Merah Putih serta rangkaian bunga di lokasi demo.
“Yang kami tuntut terkait rencana event balapan mobil Formula E yang akan dilakukan Pemprov DKI dan Gubernur Anies. Kami merasa sebagai rakyat kecewa, marah dan sakit hari karena ada uang rakyat begitu besar Rp 1 triliun terbuang percuma pada saat ini,” kata Koordinator Lapangan Aksi Jakarta Bergerak Siska di Jl Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (13/9).
Siska meyakini pandemi COVID-19 akan terjadi selama bertahun-tahun. Semestinya dana triliunan bisa diperuntukkan buat pemulihan ekonomi. Dia turut mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap DPRD DKI yang mengesahkan anggaran Formula E pada 2019.
“Pandemi masih panjang, perut perlu makan. Bukan masalah balapan mobil yang diutamakan!” ujar Siska.
“Yang membuat kami sedih disahkannya anggaran itu oleh DPRD. Kami kecewa memilih kalian. Itu jadi introspeksi kami di pemilihan berikutnya,” sambungnya.