Jakarta, Inisiatifnews.com – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Fadli Maldini mempertanyakan maksud utama dari gerakan BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) yang akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Jadi ini kepentingan siapa?,” kata Faldo kepada wartawan, Sabtu (25/9).
Menurut Faldo, di situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, seharusnya Mahasiswa melihat konteks yang jauh lebih lebih besar, yakni menghindari kerumunan sebagai bagian dari upaya penerapan protokol kesehatan.
Walaupun kurva kasus penularan Covid-19 di Indonesia memiliki tren penurunan, bukan berarti bisa menjadikan momentum untuk kembali melakukan aksi unjuk rasa yang berpotensi meningkatkan kasus baru.
“Yang ingin berkerumunan berarti tidak sayang sama tenaga kesehatan, tidak sayang sama keluarganya, tidak sayang dengan dirinya, tidak sayang sama gerobak-gerobak ekonomi rakyat yang sudah mulai menggeliat,” tuturnya.
Secara pribadi, Faldo tidak melarang adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Mahasiswa itu, akan tetapi ia mengajak semuanya kembali berpikir ulang apakah aksi unjuk rasa dengan mendatangkan massa banyak efektif atau tidak, atau justru malah bisa memicu penambahan beban negara dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
“Yang penting tidak berkerumun. Angka COVID-19 sudah membaik, kerja tenaga kesehatan sudah optimal. Saat ini sudah bisa ambil napas sejenak, tukang gali makam dan ambulans berkurang bebannya. Jadi kita harus sama-sama waspada,” tandasnya.