MALANG, Inisiatifnews.com – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyampaikan rasa bela sungkawa atas wafatnya satu lagi supporter Aremania yang menjadi salah satu korban tragedi Kanjuruhan. Korban tewas terbaru adalah Farzah Dwi Kurniawan Jhovanda (20).
“Semoga arwah ananda Farzah ditempatkan di sisi Allah azza wajalla. Sudah cukup di Farzah, jangan ada lagi ada korban tewas lagi dari tragedi ini,” kata Habib Syakur saat dihubungi wartawan, Senin (24/10).
Sudah ada 135 korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan, namun sampai saat ini belum ada satu pun tersangka yang dinyatakan ditahan oleh Kepolisian di Polda Jawa Timur.
“Seharusnya gugurnya satu demi satu anak bangsa kita ini harus menjadi catatan penting bagi Kapolri pak Listyo, kenapa Polda Jawa Timur tak kunjung menahan para tersangka. Kita pantas bertanya begini untuk melihat sebenarnya Polri serius tidak sih ngurus tragedi ini,” ujarnya.
Kemudian, ia juga masih menyayangkan sikap para petinggi PSSI yang justru lebih memilih mempertahankan jabatan mereka di federasi itu ketimbang bersikap yang lebih arif.
“Sebegitu kerasnya petinggi PSSI khususnya Iwan Bule nggegem (menggenggam -red) jabatannya. Dan tak pernah ada keseriusan mereka, hanya lips service dan entah kapan melek matanya,” tandasnya.
Oleh sebab itu, ulama asal Kabupaten Malang Jawa Timur ini mendorong agar Presiden Joko Widodo mengambil langkah tegas.
“Pak Presiden sebaiknya perintahkan penghentian semua pertandingan pola sampai kasus Kanjuruhan tuntas, para petinggi PSSI mundur termasuk Iwan Bule dan para tersangka dipenjarakan,” tegasnya.
Terakhir, Habib Syakur mengajak semua supporter dan pegiat sepak bola untuk menunjukkan rasa soliditas dan solidaritas mereka atas tragedi yang menewaskan 135 orang itu.
“Semua insan sepak bola Indonesia harus berempati, jangan mau main bola dan nonton bola sampai kasus ini dituntaskan dengan adil,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, bahwa Farzah meninggal dunia di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang usai berjuang untuk berusaha hidup selama 24 hari pasca insiden di Stadion Kanjuruhan Malang. Farzah dikabarkan sudah tidak sadarkan diri ketika dibawa ke Rumah Sakit. Ia terakhir dirawat di high care unit RSSA Malang.
Farzah Dwi Kurniawan menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 10.05 WIB, Minggu 23 Oktober 2022 di usianya yang ke 20 tahun.
Usai meninggal dunia, ia langsung dibawa ke rumah orang tuanya di di Jalan Sudimoro Utara no. 43 Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Kemudian, jenazah disalatkan di Al Ikhlas yang ada di dekat rumahnya. Lalu, ia pun diantarkan ke peristirahatan terakhir di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sudimoro.