JAKARTA, Inisiatifnews.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Gutteres.
Hal ini terkait dengan dukungan positif PBB terhadap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Global 20 (KTT G20) Presidensi di Pulau Dewata Bali.
“Saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas kesediaan Yang Mulia untuk sampaikan pandangan di sesi Ketahanan Energi dan Pangan,” kata Jokowi dalam keterangan yang diterima dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (12/11).
Pertemuan Jokowi dan Antonio Guterres terjadi di sela penyelenggaraan KTT ASEAN Ke-40 dan Ke-41 Serta KTT Terkait lainnya yang dilakukan maraton pada hari ini di Hotel Sokkha, Phnom Penh, Kamboja.
Sementara itu dalam sambutan pengantarnya, Antonio Guterres juga menyatakan sangat menghargai kepemimpinan Indonesia dalam mengelola G20. Dia juga menyatakan akan mendukung penuh penyelenggaraan KTT G20 nanti.
Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sekedar diketahui, bahwa Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres menyatakan mendukung penuh atas penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Presidensi di Bali pada pertengahan bulan November ini.
Dia menyampaikan hal itu dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di New York, Amerika Serikat (AS) pada 26 Oktober lalu.
“Kami mendukung penuh dan bersedia menyuarakan kepentingan Presidensi G20 Indonesia, untuk keberhasilan penyelenggaraan KTT di Bali,” kata Guterres.
Dia menyampaikan rasa simpati dan keprihatinan atas berbagai tantangan global yang terjadi pada masa kepemimpinan Indonesia dalam G20, yang dimana berlangsung dalam instabilitas geopolitik dunia, krisis multidimensi, dan proses pemulihan pasca pandemi COVID-19.
Dalam kesempatan itu, Guterres menyampaikan perkembangan di berbagai sektor mencakup keuangan, perubahan klim, emerging economies dan transisi energi, yang di mana Indonesia juga terlibat di dalamnya.
Pihaknya meminta dukungan Indonesia dan negara berkembang besar lainnya seperti Brasil, India, dan Afrika Selatan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengatasi dampak climate change.