JAKARTA, Inisiatifnews.com – Kabar duka terdengar dari Indonesia bagian Barat, tepatnya di kawasan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Gempa dengan kekuatan 5.6 Magnitudo mengguncang tanah pasundan tersebut. Warga panik mencoba menyelamatkan diri, namun tak sedikit yang harus kehilangan nyawa karena terkena runtuhan rumah dan sebagainya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan, bahwa korban meninggal akibat gempabumi di Cianjur yang berlangsung pada hari Senin (21/11) pukul 13.21 WIB tersebut telah mencapai 162 jiwa.
Gubernur Jawa Barat, Mohammad Ridwan Kamil mengatakan, dari data yang dimiliki sementara, jumlah korban tersebut paling banyak adalah anak-anak.
“Tercatat di call center dari BPBD, ada 162 yang meninggal dunia, 326 luka-luka, mayoritas patah tulang dan berhubungan luka-luka karena tertimpa atau karena benda tajam,” kata Ridwan dalam keterangan yang dikutip, Selasa (22/11).
Ridwan Kamil pun menjelaskan, penyebab korban dari usia anak-anak dikarenakan waktu kejadian bersamaan dengan aktifitas mereka sekolah.
“Mayoritas yang meninggal anak-anak. Prihatin juga karena peristiwa terjadi saat anak anak sedang di sekolah umum melanjutkan pelajaran sekolah di madrasah. Sehingga banyak kejadian terjadi di beberapa pesantren,” jelasnya.
Ridwan pun menambahkan, kemungkinan penambahan korban masih sangat mungkin terjadi mengingat kondisi di lapangan yang menyulitkan proses evakuasi korban.
“Di beberapa titik lokasi karena cuaca gelap, lampu mati akses terputus diduga masih ada warga yang hilang dan terperangkap longsor sehingga kami menduga kelihatannya jumlah korban akan terus bertambah dalam hitungan waktu pada saat kita melakukan evakuasi,” terangnya.