KALTIM, Inisiatifnews.com – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kutai Kartanegara (APINDO Kukar), Muhanda menilai, bahwa keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur khususnya di Kecamatan Sepaku dan Kabupaten Penajam Paser Utara serta sebagian wilayah Kabupaten Kukar dapat memberikan nilai positif termasuk bagi sektor ekonomi.
Kata dia, proyek nasional yang sedang berlangsung pembangunannya itu perlu didukung dan diapresiasi positif oleh semua kalangan, karena IKN juaga memiliki nilai strategis, khususnya pada upaya pemerataan pembangunan di luar Jawa.
“Jajaran pengurus Apindo Kukar optimis bahwa dalam pembangunan IKN akan sehatkan kehidupan UMKM dan pengusaha lokal semakin dinamis. Tidak hanya memajukan pengusaha lokal wilayah Kaltim, bahkan Propinsi lain yang ada di Kalimantan,” kata Muhanda dalam keterangannya kepada wartawan di Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur, Senin (5/12).
Kemudian ia juga menyoroti tentang pembangunan yang saat ini tengah berlangsung. Menurutnya, infrastruktur yang saat ini menjadi fokus pembangunan oleh pemerintah bakal berdampak nyata bagi mobilitas publik, salah satunya distribusi yang menjadi salah satu faktor penggenjot pembangunan sektor ekonomi masyarakat.
“Tentunya percepatan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan fasiltas lainnya akan menguntungkan bagi masyarakat di wilayah inti pusat pemerintahan di Kabupaten PPU dan wilayah penyangga di Kabupaten Kukar,” ujarnya.
Salah satu contohnya, di desa Jonggon, Kecamatan Loakulu, Kabupaten Kukar sudah berdiri Sekolah Polisi Negara, dan akan dibangun Markas Brimob.
“Ini menunjukkan bukti bahwa wilayah penyangga IKN juga bakal berkembang dan lebih maju dibandingkan sebelumnya,” sambung Muhanda.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa wilayah di Kabupaten Kukar yang bakal maju sebagai dampak multi efek positif keberadaan IKN, antara lain; Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Sanga-sanga yang dicanangkan sebagai kawasan industri pengembangan IKN. Saat ini pun kata Muhanda, sudah bisa dirasakan masyarakat desa secara langsung dampak pembangunan infrastruktur yang telah menyasar ke Wilayah Penyangga IKN.
“Pembangunan konstruksi secara masif misalnya, dinilai akan membuka investasi infrastruktur oleh swasta yang akan menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan konsumsi dan output lintas sektor,” tandasnya.
Kemudian, ia juga menyebut bahwa dengan adanya perpindahan penduduk ke wilayah IKN pun akan memberi kesempatan bisnis bagi para pelaku usaha di sana.
“Ini membuat dampak positif terhadap permintaan kebutuhan properti, baik itu ruko maupun rumah tinggal yang bakal mengalami peningkatan,” lanjutnya.
Dengan demikian, Apindo Kukar yakin betul bahwa pembangunan IKN di dua kabupaten di Kalimantan Timur bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal, termasuk para pengusaha lokal maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Jajaran pengurus Apindo Kukar optimis bahwa dalam pembangunan IKN, akan sehatkan kehidupan UMKM dan pengusaha lokal semakin dinamis,” tegasnya.
“Harapannya, pembangunan IKN bisa meningkatkan taraf hidup orang banyak, memajukan wilayah Kaltim, bahkan Propinsi lain yang ada di Kalimantan. Pengusaha lokal juga diharapkan bisa tumbuh lebih subur dengan adanya IKN,” pungkasnya.