Konflik dengan Polri, Bripka Madih Mundur

Bripka Madih
Bripka Madih

JAKARTA, Inisiatifnews.com – Bripka Madih mengklaim bahwa dirinya telah mengajukan pengunduran dirinya sebagai anggota kepolisian setelah dirinya menjadi viral karena kasus sengketa tanah.

Madih pun berdalih, pengunduran diri tersebut telah ia ajukan dari beberapa bulan yang lalu, namun belum disetujui oleh Kapolres Jakarta Timur.

Bacaan Lainnya

“Mohon maaf pengunduran itu kita buat udah jauh-jauh hari, jauh-jauh bulan,” kata Madih dalam keterangannya, Minggu (5/2).

Madih menyampaikan sejumlah alasan terkait pengunduran dirinya itu. Salah satunya karena merasa lelah menghadapi kasus sengketa lahan yang dilaporkan ibunya ke Polda Metro Jaya yang tak kunjung tuntas.

“Mohon maaf, nih, pengunduran diri udah lama, udah berapa bulan. Kemarin bapak Budi Santono, ada atensilah dari pimpinan kita, terus ketemu merasa perhatianlah sama kita,” jelasnya.

Mengenai alasannya mengundurkan diri dari kesatuannya, Madih beralasan dirinya sudah malas dan lelah untuk menangani perkara yang sudah berlarut-larut tersebut.

“Pertama timbul kekecewaan, di situ ane masukkan tuh jempolnya enyak, tanda tangan istri, sudah jelas. Kenapa mengundurkan diri, karena kita sudah capek. Capek karena nggak diusut-usut,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bripka Madih marah-marah terhadap pengembang perumahan Premier Estate 2 di Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Bersama dengan beberapa orang lainnya, anggota Provos yang berdinas di Polsek Metro Jatinegara itu mengaku meminta pertanggungjawaban dari pihak pengembang perumahan terhadap tanah yang diduga diserobot.

Tanah girik C 815 yang memiliki luas 2.954 m² disebut Bripka Madih tekah diserobot oleh pengembang perumahan. Sementara tanah girik C 191 seluas 3.600 m² diserobot oleh oknum makelar tanah.

Bripka Madih
Bripka Madih ngamuk di depan perumahan Premier Estate 2 Bekasi.

Berdasarkan pengakuan Bripka Madih pula, kasus pertanahan ini sudah dilaporkan ke polisi melalui Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sayangnya, Madih mengaku diperas oleh oknum sesama polisi jika ingin kasusnya dibantu untuk diselesaikan.

“Oknum penyidik Polda itu mintanya sama Madih nih. Bukan minta sama orangtua ane yang usianya hampir satu abad. Kekecewaan ini kenapa, karena ane sendiri polisi. Dimintain biaya penyidikan sama hadiah. Coba bayangkan?. Dia berucap itu Rp100 juta dan hadiah tanah seribu meter,” kata Bripka Madih.

Temukan kami di Google News.

Pos terkait