JAKARTA, Inisiatifnews.com – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi menyatakan bahwa dirinya akan terus melakukan perlawanan terhadap berbagai praktik politisasi agama, dimana para pelaku politik menjadikan agama sebagai bagian dari propaganda semata.
“Jika saya selalu menyuarakan Anti Politisasi Agama, karena didasari keyakinan saya bahwa secara historik semua penganut agama mengalami perpecahan karena perbedaan orientasi politik yang mengatasnamakan agama,” kata Islah dalam keterangannya yang dikutip wartawan, Jumat (12/5).
Ia memberikan disklaimer, bahwa perjuangan melawan politisasi agama akan dipisahkan dengan preferensi politik pribadi.
Sebab kata Islah Bahrawi, pilihan politik yang menjadi hak konstitusinya akan berada para koridor tersendiri, dan jelas akan di laur dari tendensi perjuangan melawan politisasi agama.
“Ketika saya getol menyuarakan anti politisasi agama banyak orang yang kemudian menyerang saya, karena mungkin mereka berfikir bahwa saya menyuarakan dukungan politik secara terbuka kepada Capres tertentu,” tandasnya.
“Tentu saja saya punya pilihan politik, tapi saya akan memisahkan orientasi politik secara pribadi dan apa yang harus saya suarakan berdasarkan kepentingan kolektif,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Influencer dari Madura itu ingin mengajak semua masyarakat agar tidak merendahkan agama dengan menjadikannya sebagai bantalan politik praktis.
“Jangan peluk pilihan politik seperti memeluk agama, karena politik itu bukan partisipasi keimanan, melainkan representasi kepentingan dan kekuasaan,” tegasnya.