Inisiatifnews.com – Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko akhirnya terang-terangan untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres di Pemilu 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Budiman Sudjatmiko saat meresmikan relawan Prabowo-Budiman (Prabu) di Semarang, Jawa Tengah.
“Saya dukung Pak Prabowo,” kata Budiman dalam deklarasinya di Marina Convention Center Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8).
Politisi PDI Perjuangan tersebut menganggap, bahwa Indonesia saat ini membutuhkan sosok kepemimpinan yang stratejik yang mampu menempatkan visi-visi jangka panjang yang strategis dan melihat soal-soal rakyat secara langsung dan mendalam. Hal seperti itulah yang menurut Budiman tidak ditemukan di sosok Ganjar Pranowo yang telah diusung sebagai bacapres oleh partainya.
“Pak Ganjar baik, bukannya buruk ya, tapi Indonesia butuh kepemimpinan yang strategic kali ini, karena situasi global,” tegasnya.
Dengan sikapnya ini, Budiman pun tidak peduli dengan sanksi yang akan diberikan oleh PDIP kepada dirinya nanti. Bahkan ia menyatakan siap menanggung semua konsekuensi politik yang bakal diterima dari PDI Perjuangan.
“Kalau ada risiko ya tentu saja saya nggak akan lari dari tanggung jawab,” tegasnya.
Prabowo Senang
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo Subianto mengaku bersyukur bahwa kekuatan morilnya semakin tebal karena dukungan politik sosok seperti Budiman Sudjatmiko. Ia pun tak menyangka ada kader PDIP yang mau mendukung dirinya di tengah sikap partainya yang telah resmi mengusung Ganjar Pranowo.
“Sebenarnya pertemuan ini bisa dikatakan mustahil, impossible. Karena Saudara Budiman berada di pihak yang berseberangan,” kata Prabowo.
Menteri Pertahanan itu bahkan sampai terharu melihat sikap Budiman yang mau memberikan sikap berbeda dari PDIP.
“Saya terharu karena seorang Budiman mau bergabung dengan saya berjuang bersama,” sambungnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun memuji sosok Budiman yang tidak hanya cemerlang pemikirannya, tapi juga bersih hatinya dan berani orangnya.
Prabowo pun bahkan tidak segan untuk meminta maaf atas insiden masa lalu saat dirinya masih berada di militer dan harus berhadapan dengan Budiman saat masih menjadi aktifis.
“Saya ingin mnta maaf ke saudara, tapi dulu bukan kehendak saya. Sekarang dengan anda bergabung, saya merasa sangat diperkuat,” tegasnya.
