JAKARTA, Inisiatifnews.com – Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai, bahwa Menko Polhukam Mahfud MD memiliki peluang besar untuk mendampingi capres dari PDIP, Ganjar Pranowo.
Pasalnya, sosok Mahfud dianggap bisa memberikan dampak elektoral bagi Ganjar, terutama dari kalangan Nahdliyyin (sebutan warga Nahdlatul Ulama -red) di Jawa Timur.
“Dari aspek sosiologi, Mahfud MD bisa memperkuat dukungan terhadap Ganjar Pranowo di wilayah asal Mahfud MD, yakni Jawa Timur,” kata Saidiman kepada wartawan, Minggu (24/9).
Saidiman mengatakan, Mahfud punya rekam jejak yang baik saat menjadi Ketua Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) maupun saat menjabat Menko Polhukam. Mahfud dikenal tegas dan bersih. Rekam jejak itu bisa memperkuat branding Ganjar.
“Branding integritas ini penting, karena salah satu kualitas personal yang dianggap paling penting oleh masyarakat untuk seorang pemimpin nasional adalah integritas,” ungkapnya.
Menurut Saidiman, Mahfud juga adalah tokoh penting dan populer di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) saat ini. Pria kelahiran Madura ini mendapatkan penerimaan publik cukup baik di kalangan warga NU.
Menurut Saidiman, potensi Mahfud menjadi cawapres Ganjar makin menguat setelah sejumlah nama seperti Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno tereliminasi. Kata dia, jika melihat sejarah, ada kedekatan PDIP dengan NU. Menurut dia, PDIP cenderung mengambil tokoh NU sebagai bakal calon orang kedua di pilpres.
“Misalnya, di Pemilu 2019. Kiai Ma’ruf Amin akhirnya dipilih menjadi cawapres Jokowi,” cetusnya.
Alasan lain PDIP sudah memiliki tiket sendiri untuk mengajukan pasangan capres-cawapres. Sehingga begitu memerlukan dukungan partai politik lain untuk mengusung cawapres sendiri. Kondisi tersebut membuat PDIP lebih leluasa dalam menentukan calon dari luar partai politik.
Karena itu, Saidiman menilai sosok tokoh dari luar partai politik yang cukup kompetitif untuk menjadi cawapres Ganjar adalah Mahfud MD.
