JAKARTA, Inisiatifnews.com – Politisi PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan respons atas rencana Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres Prabowo Subianto. Jika dia diminta untuk memilih apakah Gibran atau yang lain, tentu ia lebih memilih yang lain.
“Dibandingkan Mas Gibran jadi maju, ya saya pilih Ganjar sama Mahfud lah, karena lebih teruji,” kata Ahok di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10).
Ia memandang bahwa Gibran masih belum pantas untuk menjadi pimpinan nasional. Apalagi jika melihat sepak terjangnya selama ini yang dinilainya masih sangat jauh dari kata matang.
“Anda jadi walikota baru dua tahun, tiga tahun, kan belum teruji. Ini urus negara loh, mau jadi Presiden lho,” ujarnya.
Mantan politisi Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa jangan sampai Gibran hanya uji coba saja untuk dijadikan Cawapres. Ahok menyarankan agar Gibran merasakan dulu masuk ke pemerintahan di skala lebih tinggi dari Walikota Solo, baik di rumpun eksekutif maupun legislatif.
“Kalau anda belum lengkap, belum pernah di legislatif, belum nasional maksudnya DPR, kan belum ngerti nih pemerintahan seperti apa, anda belum pernah di eksekutif yang tingkat provinsi, anda nggak ngerti jadi presiden nanti,” tuturnya.
Jika formasinya Prabowo-Gibran melawan Ganjar-Mahfud, tentu ia akan lebih memilih secara rasional kepada Ganjar dan Mahfud. Keduanya memiliki sepak terjang yang baik. Ganjar pernah menjadi anggota DPR hingga terakhir memimpin Provinsi Jawa Tengah selama dua periode.
Sementara itu Mahfud MD sebagai cawapresnya, juga sudah memiliki pengalaman lengkap di struktur pemerintahan nasional, yang mana ia pernah menjadi anggota DPR, lalu ia juga pernah duduk di lembaga yudikatif yakni Mahkamah Konstitusi (MK), serta pernah berdinas di pemerintahan eksekutif, yakni Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur, dan saat ini menjadi Menko Polhukam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Ini bukan soal belajar-belajar, coba-coba lho, ini negara dipertaruhkan untuk 2045, ini negara sebentar lagi 300 juta penduduk kita, mana boleh kita kasih orang coba-coba.,” tandasnya.
Ahok memberikan pernyataan bahwa statemen ini tidak berarti dirinya meremehkan kemampuan anak muda seperti Gibran Rakabuming Raka. Namun untuk kasus Gibran, Ahok menilai bahwa putra sulung Presiden Jokowi itu masih sangat buntu dalam knowladge sistem pemerintahan.
“Saya tidak meremehkan anak muda ya, anak muda bisa lebih kreatif gitu ya, tapi bicara tata negara harus ngerti konstitusi. Saya tidak mau anak cucu saya harus nunggu sekian tahun lagi, nunggu lagi, mundur, males sudah. Jadi kita nggak usah coba-coba deh,” pungkasnya.