Habib Syakur Dorong Silaturrahmi Prabowo-Mega

puan
Puan Maharani saat foto bersama dengan Prananda, Megawati dan Prabowo Subianto di Bali. [foto : Istimewa]

JAKARTA, Inisiatifnews.com – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa rekonsiliasi Prabowo Subianto adalah bentuk kedewasaan politik yang ingin diajarkan pasca Pilpres 2024.

Seharusnya, semangat rekonsiliasi itu harus bisa disambut dengan riang gembira dan penuh kedewasaan dari seluruh elite politik di Indonesia, khususnya kepada mereka yang memang kalah dalam kontestasi politik elektoral lima tahunan itu.

Bacaan Lainnya

“Rekonsiliasi itu positif banget ya, Saya kira pendidikan politik yang telah dilakukan Pak Jokowi 2019 lalu ingin dilanjutkan oleh Prabowo. Ini demi kepentingan bangsa dan negara,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Jumat (3/5).

Apalagi jika melihat pasca pengumuman KPU pada hari Rabu, 24 April 2024 lalu, Prabowo Subianto melakukan kunjungan politik ke DPP PKB dan menerima kunjungan Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh di kediamannya di kawasan Jalan Kertanegara IV. Dengan demikian kata Habib Syakur, semangat rekonsiliasi Prabowo bukan isapan jempol.

“Ya kan kemarin beliau sudah tunjukkan bagaimana Prabowo merangkul lawan politiknya. Ya artinya bukan omon-omon saja kan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia berharap ada agenda pertemuan politik antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri. Jika agenda itu dapat direalisasikan, maka ia yakin situasi politik nasional akan kondusif.

“Semoga, saya kira Prabowo dan Megawati sama-sama negarawan ya. Pilpres sudah selesai, mungkin bisa makan nasi goreng lagi. Biar semuanya kondusif, adem ayem dan rukun,” tutur Habib Syakur.

Sebagai pengamat sosial politik asal Jawa Timur, Habib Syakur pun mengajak semua elite politik menerima dengan lapang dada hasil akhir Pilpres 2024. Ia juga memahami bagaimana perasaan Anies-Imin maupun Ganjar-Mahfud yang notabane kalah dalam pemungutan suara.

“Legowo adalah pilihan terbaik. Toh semua jalur sudah ditempuh, bahkan di MK sudah disidangkan. Terlepas suka tidak suka, itulah game yang pada akhirnya ada yang menang dan kalah,” tukasnya.

Temukan kami di Google News.

Pos terkait