Pakar hukum tata negara, Mahfud MD, mendapat pertanyaan soal Raja Jawa yang belakangan jadi perbincangan usai disebut Ketum Golkar, Bahlil Lahadalia. Hal itu ditanyakan oleh presenter Daniel Mananta, saat berbincang dengan Mahfud MD di podcast “Talk to Mahfud,” sebuah acara wawancara oleh tokoh yang menemui Mahfud MD.
Kebetulan, Mahfud sampai hari ini masih menjabat Ketua Parampara Praja (Paramporo Projo) atau Ketua Dewan Pertimbangan atau Penasehat Sri Sultan Hamengkubuwono X. Yang mana, secara kultural Hamengkubuwono X merupakan Raja Jawa saat ini.
“Dia (Bahlil) bicara soal Raja Jawa yang tidak dia pahami, sampai dia mengatakan Raja Jawa nih, kita bisa habis kalau kita main-main sama Raja Jawa,” kata Mahfud dalam Talk to Mahfud yang tayang di kanal YouTube Mahfud MD Official, Minggu (08/09/2024).
Di satu sisi, Mahfud menerangkan, orang-orang memang mengasosiasikan Raja Jawa itu ke sosok bos dari Bahlil. Di sisi lain, masyarakat Jawa tidak sedikit yang mungkin merasa tersinggung karena Raja Jawa digambarkan Menteri ESDM itu sebagai sosok yang mengerikan.
“Orang Jawa bisa saja tersinggung, Raja Jawa itu tidak seperti itu, saya itu sekarang bekerja pada Raja Jawa, saya ini menjadi Ketua Dewan Paramporo Projo, di Yogyakarta itu Dewan Pertimbangan Sultan Hamengkubuwono X,” ujar Mahfud kepada Daniel.
Mahfud menekankan, secara politik tidak ada Raja Jawa. Tapi, secara kultural hari ini Raja Jawa merupakan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Mahfud menegaskan, Raja Jawa hari ini, Hamengkubuwono X, baik-baik saja dan bukan sosok yang mengerikan.
“Yang raja Jawa itu beliau sekarang ini, Raja Jawa secara politik tidak ada, Raja Kalimantan politik tidak ada, tapi raja kultural Jawa itu Sultan Hamengkubuwono, nah ini orangnya tidak mengerikan, tidak menakutkan, maka orang-orang Jawa yang merasa punya raja, Raja Jawa baik-baik saja kok, masa Raja Jawa membuat orang takut,” kata Mahfud.
Sejak 2016, Mahfud memang sudah menjadi Ketua Parampara Praja bagi Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kemudian, pada 2019 lalu Mahfud sempat meminta berhenti kepada HB X karena mendapat amanah sebagai Menkopolhukam.
Namun, permintaan itu tidak diterima HB X yang meminta Mahfud tetap jadi Ketua Parampara Praja, sekalipun tidak bisa selalu hadir di Yogya. Karenanya, sampai hari ini dia masih Ketua Dewan Penasehat HB X, Ketua Dewan Penasehat Raja Jawa.
“Tetap ketua sampai hari ini, saya Ketua Paramporo Projo, ini penasehat Raja Jawa, jadi saya tidak terima dikatakan Raja Jawa digambarkan mengerikan, kejam, atau sewenang-wenang, tidak seperti itu,”ujar mantan Ketua MK dan mantan Menteri Pertahanan tersebut. (*)