Tangkal Radikalisme, Ulama Bogor Gelar Istighosah dan Ngaji Kebangsaan Bersama

Aliansi Dewan Masjid (ADEM) Indonesia menggelar istigoshah dan ngaji kebangsaan. [foto : Istimewa]

Bogor, Inisiatifnews.com – Langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh para tokoh dan pemuka agama untuk melawan paham radikal, intoleran dan ekstremis di Indonesia masih tampak nyata terjadi. Salah satunya yang dilakukan oleh Aliansi Dewan Masjid (ADEM) Indonesia di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Setidaknya, lebih dari 20 orang pemuka agama tersebut menggelar kegiatan istighosah bersama dengan mengangkat tema “menangkal paham radikalisme, intoleran serta extrimisme”.

Bacaan Lainnya

Ketua ADEM, KH abdullah Nawawi menyampaikan, bahwa kegatan tersebut sebagai salah satu sarana spiritual untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta sekaligus berbagi wawasan bagaimana pentingnya menangkal paham-paham yang bisa menjadikan disintegrasi bangsa Indonesia.

“Jadi kegiatan ini dihadiri oleh imam Masjid dan pengurus DKM, agara mereka mendapatkan ilmu juga dengan ngaji kebangsaan,” kata kiai Abdullah kepada wartawan di Kampung Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020).

Usai melakukan istighosah, mereka memanfaatkan waktu unruk dijadikan momentum ajang silaturahmi dengan para tokoh agama serta berbagi ilmu. Pasalnya saat ini Indonesia tengah dihantui dengan berbagai permasalahan dengan yang diakibatkan dari paham ideologi yang merusak, terutama informasi-informasi yang menyesatkan di berbagai platform digital.

“Di sini kita berbagi pengalaman. Serta bisa memahami bahwa sekarang banyak faham-faham di media sosial, hingga masyarakat itu harus peka dan dewasa dalam menyimpulkannya,” tuturnya.

Dirinya menambahkan, dengan menjalin silaturahmi dengan para tokoh agama tersebut, mereka bisa saling menjaga agar tidak terprovokasi oleh ajaran maupun kelompok tertentu.

“Jika silaturahmi ini mereka bisa melek dengan kegiatan ngaji kebangsaan, agar Negeri ini bisa tentram dan aman dari informasi faham yang bisa menyesatkan,” pungkasnya.

Pos terkait