Gresik, Inisiatifnews.com – Wakil Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Gresik, Abdul Hakim meminta kepada masyarakat agar tidak lengah dan tetap waspada terhadap pergerakan kelompok eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terutama di Media Sosial.
Menurutnya, pasca pembubaran HTI oleh pemerintah tidak lantas membuat aktivitasnya berhenti dalam menyebarkan paham atau ideologi khilafah versi mereka.
“Teknologi semakin pesat, pengguna media sosial semakin meningkat, itu bisa dimanfaatkan secara negatif oleh kelompok eks HTI dalam menyebarkan paham mereka,” kata Abdul Hakim, Senin (22/3/2021).
Abdul Hakim menjelaskan, keberadaan kelompok eks HTI beserta gerakan propagandanya bisa dideteksi, misalnya dari kebiasaan mereka membuat dan memviralisasi hastag atau tagar di jejaring sosial.
“Biasanya kelompok eks HTI mencantumkan tagar propaganda khilafah versi mereka dalam membangun opini di sosial media,” jelasnya.
Selain itu yang perlu diperhatikan dampak dari pembubaran HTI yang harus diantisipasi adalah, aktivitas mereka yang menggunakan kedok wadah dengan menggunakan nama yang bisa mengelabuhi masyarakat.
“Mereka bisa saja membuat sebuah komunitas dengan nama yang cukup menarik, padahal misinya sama yaitu menyebarkan ideologi Hizbut Tahrir,” ujarnya.
Diketahui bawah pembubaran HTI oleh pemerintah dilakukan melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM mencabut status badan hukum ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan di terbitkanya Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-30.AH.01.08 tahun 2017.
Hal itu tentu berdampak bagi aktivitas eks HTI dalam berdakwah yang tidak lagi leluasa seperti sebelumnya. Namun dengan adanya kemajuan yang cukup pesat media sosial saat ini, tentu hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh mereka.
Terhadap hal tersebut, Abdul Hakim berharap masyarakat jangan sampai lengah terhadap gerakan eks HTI khususnya di media sosial yang bisa merusak keutuhan bangsa Indonesia.
“Sebagai generasi muda kita harus peduli, dan berkomitmen dalam menjaga NKRI,” pungkasnya. [KLD]