Amalan dan Doa Mustajabah di Bulan Rajab

Rajab.

Inisiatifnews.com – Hari ini, tanggal 13 Februari dalam kalender Masehi merupakan awal dimulainya dalam kalender Hijriyah. Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan Islam.

Secara bahasa, Rajab berasal dari kata dasar Tarjiib yang berarti mengagungkan (ta’dzim). Nama lain dari bulan Rajab adalah al-Ashab yang  artinya limpahan. Karena Allah melimpahkan Rahmat-Nya di bulan ini.

Bulan Rajab juga merupakan salah satu dari  empat bulan yang dimuliakan atau diharamkan. Empat bulan tersebut adalah Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Disebut dengan bulan Haram karena pada masa Jahiliyah orang-orang Arab menghindari peperangan di bulan ini.

Melihat begitu agung dan dan mulianya bulan Rajab ini, kita sebagai umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan-amalan dari bulan biasanya. Adapun wirid dan amalan-amalan pada bulan Rajab diantaranya adalah:

1. Berdoa di malam 1 (pertama) bulan Rajab

Salah satu doa mustajab yakni doa yang dilakukan pada malam pertama bulan Rajab. Siapa saja yang berdoa pada malam 1 Rajab niscaya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Sebagamina disebutkan dalam sebuah hadits yang berbunyi:

خَمْس لَيال لا ترد فيهن الدعوة: أول ليلة من رجب, و ليلة النصف من الشعبان, و ليلة الجمعة, وليلة الفطر, وليلة النحر

Artinya :
Ada lima malam berdoa di dalamnya tidak tertolak: malam 1 Rajab, malam Nishfi Sya’ban, malam Jumat, malam Idul fitri dan malam Idul Adha. (HR. Imam Suyuthi dalam al-Jami’ as-Shagir dari Ibnu ‘Asakir dan Abu Umamah).

Doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika memasuki bulan Rajab adalah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya :
Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadan. (HR. Baihaqi dalam kitab Syu’bul Iman dari Anas bin Malik dan HR. Ahmad dalam kitab al-Musnad dari Anas bin Malik).

Selain itu, Sulthan al-Awliya’ Syaikh Abdul Qadir al-Jilani menyebutkan di dalam kitabnya al-Ghunyah doa yang dibaca pada malam 1 Rajab yakni:

إِلَهِيْ تَعَرَّضَ لَكَ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرِّضُوْنَ، وَقَصَدَكَ الْقَاصِدُوْنَ، وَأَمَّلَ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ الطَّالِبُوْنَ؛ وَلَكَ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ نَفَحَاتٌ وَجَوَائِزُ، وَعَطَايَا وَمَوَاهِبُ، تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ، وَتَمْنَعُهَا مِمَّنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَوَهَأَنَذَا عَبْدُكَ الْفَقِيْرُ إلَيْكَ، الْمُؤَمِّلُ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ، فَإِنْ كُنْتَ يَا مَوْلَايَ تَفَضَّلْتَ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، وَجُدْتَ عَلَيْهِ بِعَائِدَةٍ مِنْ عَطْفِكَ، فَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ، وَجُدْ عَلَيَّ بِطَوْلِكَ وَمَعْرُوْفِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Artinya :
“Ya Tuhanku, pada malam ini orang-orang yang berpaling (dari rahmat-Mu) telah berpaling, orangorang yang mempunyai tujuan telah datang (pada-Mu), dan para pencari telah mengharap anugerah dan kebaikan-Mu. Pada malam ini, Engkau mempunyai tiupan rahmat, piagampiagam penghargaan, aneka macam pemberian dan anugerah. Engkau berikan semua itu terhadap hambahamba-Mu yang Engkau kehendaki. Dan Engkau tidak memberikannya terhadap orang yang tidak memperoleh pertolongan dariMu. Inilah aku, hamba-Mu yang sangat berharap pada-Mu, berharap anugerah dan kebaikan-Mu. Apabila Engkau, wahai Tuan kami, telah mengemukakan anugerah-Mu di malam ini terhadap seseorang dari makhluk-Mu, dan Engkau berikan kebaikan padanya dengan berbagai sambungan kelembutan-Mu, maka anugerahkan rahmat atas Nabi Muhammad shalallahu aliahi wasallam beserta keluarganya. Berikanlah atasku dengan kekayaan dan kebaikan-Mu. Wahai Tuhan seru sekalian alam.”

2. Berpuasa pada tanggal 1-10

Menurut Almagfurlah KH. Maimun Zubair ( Mbah Moen) Puasa Rajab yang bagus tanggal 1 sampai 10. Hal ini dikarenakan pada tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah dengan Sayyidina Abdullah kumpul. Kumpul pada malam jum’at pada 10 Rajab maka turunlah sukma Sayyid Abdullah kepada Sayyidah Aminah bersamaan dengan turunnya Nur (cahaya) Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Anjuran lain juga disampaikan oleh Imam Nawawi dalam alMajmu’ juz 6 hlm. 439 menyebutkan:

قال أصحابنا: ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم، وهي: ذو العقدة وذو الحجة والمحرم ورجب

Artinya :
Ulama Madzhab Syafi’I berkata: Diantara puasa yang disunnahkan adalah berpuasa di bulan-bulan haram yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab.

Contoh lafadz niat berpuasa Rajab:

نويت صوم رجب سنة لله تعالى

Artinya :
Saya niat berpuasa sunnah Rajab karena Allah

3. Memperbanyak Istighfar

Bacaan istighfar memiliki banyak shighat (bentuk) bacaan. Berikut shighat istighfar yang dianjurkan dibaca di bulan Rajab sebagaimana diajarkan para ulama.

Sayyidul Istighfar (raja bacaan istighfar) sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah. Menurut Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Quds alMakkiy, Sayyidul Istighfar ini dibaca 3 kali, pagi dan sore. Berikut bacaannya:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya :
Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu sekuatku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku. Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau. (HR. Imam Bukhori)

Bacaan Istighfar yang dikutip oleh Imam Wahb bin Munabbih. Disebutkan, barang siapa membaca bacaan istighfar tersebut 70 kali sambil mengangkat tangan setiap pagi dan sore selama bulan Rajab maka ia tidak akan tersentuh api neraka. Berikut bacaannya:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ

Artinya :
Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku dan terimalah taubatku.

4. Jalankan amalan Jum’at terahir di bulan Rajab

Amalan ini diajarkan oleh Syaikh Ahmad al-Ajhuri. Dibaca di Jumat terakhir dari bulan Rajab ketika khatib Shalat Jumat berada di atas mimbar, sebanyak 35 kali sambil mengangkat tangan. Barang siapa membaca amalan ini maka tangannya tidak akan pernah kosong dari uang. Berikut bacaannya:

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Artinya :
“Ahmad adalah utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Demikianlah amalan-amalan yang dianjurkan pada bulan Rajab. Semoga niat kita dalam menjalankan amalan-amalan tersebut adalah imanan wa ihtisaban (iman dan mengharap ridho Allah) dan kita selalu mendapatkan Rahmat Allah serta keutamaan bulan Rajab ini.