Terimakasih Emak Terimakasih Abah (TETA), Untuk Yang Rindu Keluarga Cemara

Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (TETA) Movie.

Inisiatifnews.com – Terimakasih Emak, Terimakasih Abah… itulah sepenggal lirik soundtrack sinetron drama keluarga Keluarga Cemara yang nge-hits tahun 1990-an. Kini, sinetron yang dibintangi oleh Novia Kolopaking dkk sebentar lagi bakalan tayang dalam format film drama keluarga.

Judulnya, bukan lagi Keluarga Cemara, melainkan persis seperti penggalan soundtrack yang familiar pada masanya, Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (TETA). TETA bakalan diputar di bioskop seluruh Indonesia pada 16 April 2020.

Insya Allah film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (TETA) mendapat sambutan hangat penonton Indonesia,” ujar produser eksekutif Alimi Pictures, Anas Syahrul Alimi saat mengenalkan film TETA sekaligus Launching Trailer TETA di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (04/03/2020).

Anas yang juga promotor musik kondang Rajawali Indonesia ini menyatakan, film TETA diproduksi berdasarkan cerita novel berjudul sama, karangan FX Rudy Gunawan.

Para pemeran utama film TETA dalah pemeran sinetron fenomenal di tahun 1990-an berjudul Keluarga Cemara. Termasuk Dedi Setiadi, sutradara film TETA. Ia juga menyutradarai sinetron Keluarga Cemara. Sehingga, film TETA akan menjadi reuni untuk pemain dan pendukung sinetron fenomenal pada masanya ini.

Novia Kolopaking (Mbak Via) selain menjadi pemeran utama, suara merdunya yang lama tak terdengar di jagad tarik suara komersil Indonesia terdengar melalui lagu berjudul Mimpi yang Paling Nyata, yang juga menjadi original soundtrack film TETA.

Kebahagiaan Paling Indah dan Nyata: Keluarga

Kisah sinetron Keluarga Cemara sebagai landasan film TETA, bermula saat Abah kehilangan rumah dan hartanya. Ini akibat Abah membayar hutang kakak iparnya. Abah sekeluarga pindah ke rumah di sebuah desa terpencil daerah Jawa Barat. Rumah masa kecilnya. Warisan dari ayahnya.

Awalnya, Abah sekeluarga berencana tinggal sementara selama proses pengadilan. Sayang, mereka kalah di pengadilan. Keputusan ini membuat keluarga Abah terancam tinggal selamanya di rumah kecil dalam keadaan miskin.

Abah, Euis, anak pertama Abah mesti ikut membantu mencari uang untuk keluarga. Sementara Cemara atau Ara yang masih kecil, tetap semangat menjalani hidup. Mereka bahu-membahu bangkit dari keterpurukan.

Berawal dari kisah itu, Film TETA melanjutkan cerita suka duka kehidupan keluarga Abah (Adi Kurdi) dan Emak (Novia Kolopaking). Film ini mengisahkan kelanjutan perjuangan Emak dan Abah yang kian menua di tengah anak-anaknya yang semakin dewasa dan memiliki anak.

Dalam salah satu penggalan cerita, cucu Abah dan Emak, Nurani (Novia Syahrani) ingin sekali merayakan ulang-tahunnya. Nurani, dibantu adiknya Budi (Azka Dimas) rela berjualan gorengan keliling terminal dan keluar masuk kampung.

Iis (Ceria Hade), ibu Nurani dan Budi, bekerja sebagai buruh pabrik garmen. Ia mesti bekerja lembur demi dapat duit tambahan. Dua putri Abah dan Emak lainnya, Rara (Annisa Fujianti) dan Gigi (Pudji Lestari), juga dirundung masalah.

Rara cemburu terhadap tingkah suaminya, Pras (Dimas Aditya). Sementara Gigi berpacaran dengan Donny (Rizky Aditya) yang masih beristri. Ceria (Cut Ashifa), anak angkat Abah dan Emak, ingin menjadi Youtuber terkenal. Sayang, di tengah mimpinya menjadi Yotuber, ia juga menghadapi berbagai masalah.

Puncaknya, Abah mengalami kecelakaan karena penglihatannya memburuk saat ingin membantu nafkah keluarga. Berkat kasih sayang dan kesabaran Emak, masalah yang bertubi-tubi yang menimpa keluarga berhasil diatasi.

“Lewat film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah ini, keluarga merupakan kebahagiaan yang paling indah serta mimpi yang paling nyata,” kata Sutradara Dedi Setiadi.

Selain deretan artis terkenal tersebut, aktor senior Ferry Salim dan Teuku Rifku Wikana juga ikut andil dalam di film TETA ini. Sebelum menyutradarai film ini, Dedi Setiadi merupakan sutradara film Naga Bonar Reborn (2019), Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita (2013), dan True Love (2011). Sementara lima film terakhir Adi Kurdi yaitu Koki-Koki Cilik (2018), Triangle: the Dark Side (2016), Catatan Dodol Calon Dokter (2016), Kapan Kawin? (2015), dan Finding Srimulat (2013). Untuk Novia Kolopaking sebelumnya bermain di film Perempuan Kedua (1990) dan Brahma Manggala (1988).

Reuni dan Obat Rindu Keluarga Cemara

Produser Film Anas Syahrul Alimi mengungkapkan, Film TETA akan menjadi ajang bagi para pendukung dan pemain sinetron Keluarga Cemara.

Anas menegaskan, Film TETA yang akan rilis 16 April nanti, tidak ada kaitannya dengan film Keluarga Cemara yang tayang beberapa waktu lalu di bioskop. Film TETA menyuguhkan cerita baru dengan pemain dan sutradara sinetron Keluarga Cemara.

“Saya tegaskan film ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan film Keluarga Cemara. Pembedanya, ini berdasarkan novel yang ditulis Rudi Gunawan dengan judul sama. Ini murni benar-benar reuni Dedi Setiadi dan Keluarga Cemara. Ini film keluarga, waktunya kembali ke keluarga,” ujar Anas.

Film TETA, diyakininya akan menjadi obat rindu bagi para penggemar sinetron Keluarga Cemara. Selain itu, juga dipersembahkan bagi siapa saja yang mendambakan keluarga ideal.

“Saya kira kehadiran beliau-beliau ini bisa mengobati kerinduan masyarakat soal keluarga ideal. Menyelesaikan persoalan sederhana dengan cara sederhana,” tandas Anas.

Sebagai pelengkap sebelum datang langsung ke bioskop 16 April nanti, ada baiknya cek langsung akun instagram @tetamovie dan Channel Youtube resmi TETA MOVIE untuk menonton trailernya. (FMM)

Pos terkait