Sebut Kebakaran Hutan Sudah Tidak Ada, Jokowi: Turun 85 Persen Lebih

jokowi
Presiden Joko Widodo. [foto : twitter/jokowi]

Inisiatifnews – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pembalakan dan pembakaran lahan hutan dan gambut yang menjadi momok tersendiri bagi Indonesia sempat terangkat di dalam konten debat kedua Capres semalam.

Dan dalam debat itu, Jokowi sebagai Capres petahana mengklaim sejak kebakaran hutan 2015 lalu, sampai saat ini sudah tidak ditemukan lagi kebakaran hutan karena kepemimpinannya.

Bacaan Lainnya

Menjelaskan maksud tersebut, Presiden pun menyampaikan bahwa kebakaran bukan berarti sudah hilang begitu saja namun intensitasnya sudah sangat menurun drastis.

“Saya sampaikan kita bisa mengatasi kebakaran dalam 3 tahun ini. Artinya bukan tidak ada. Turun drastis, turun 85 persen lebih. Artinya sekarang kan nggak ada yang namanya pesawat nggak bisa turun nggak bisa naik kayak dulu,” terang Presiden saat berada di Banten, Senin (18/2/2019).

Karena penurunan intensitasnya itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia tidak lagi mengeluhkan dampak dari kebakaran hutan yang biasa mereka sampaikan kepada pemerintah Indonesia.

“Keluhan dari negara tetangga dalam tiga tahun ini, Singapur, Malaysia dapat dikatakan nggak ada komplain sama sekali. Itu yang kita maksudkan,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa persoalan pembakaran lahan hutan dan gambut menjadi salah satu materi yang diangkat dalam debat kedua Capres di Golden Ballroom, Senayan, Jakarta Pusat.

Dimana dalam debat itu, Jokowi sebagai capres petahana mengklaim sudah ada lagi orang yang berani membakar hutan dan gambut seperti yang mereka lakukan beberapa tahun terakhir.

“Kebakaran lahan gambut tidak terjadi lagi dan ini sudah bisa kita atasi. Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut dan itu adalah kerja keras kita semuanya,” pungkasnya.

Perbandingan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat dilihat melalui data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

– Tahun 2019 (hingga Februari): 5 kali kejadian karhutla, 1 orang hilang/meninggal dunia
– Tahun 2018: 370 kali kejadian karhutla, 4 orang hilang/meninggal dunia
– Tahun 2017: 96 kali kejadian karhutla, tak ada korban jiwa/hilang
– Tahun 2016: 178 kali kejadian karhutla, 2 orang hilang/meninggal dunia

[ibn]

Pos terkait