Apresiasi Gerakan Suluh Kebangsaan, Ganjar Pranowo: Ben Waras Kabeh

ganjar dan mahfud md
Ganjar Pranowo dan Prof Mohammad Mahfud MD. [twitter/humasjateng]

Inisiatifnews – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi Gerakan Suluh Kebangsaan yang dilaksanakan oleh para tokoh bangsa dan tokoh lintas agama termasuk Prof Mohammad Mahfud MD di dalamnya.

“Ternyata luar biasa mereka berjalan dari barat ke timur untuk melakukan suluh kebangsaan merawat Indonesia,” kata Ganjar dalam video blognya yang diunggah oleh Humas Jateng di akun @humasjateng.

Bacaan Lainnya

Ia melihat bahwa semangat yang diupayakan dalam gerakan Suluh Kebangsaan dengan program Jelajah Kebangsaan on The Train Merak-Banyuwangi itu adalah, bagaimana bangsa Indonesia bisa cerdas dalam menjaga persatuan dan Kebhinnekaan.

“Ben waras kabeh (biar cerdas semua -jawa red),” tegasnya.

Dan dalam video blog (vlog) yang dilakukan Ganjar, Prof Mahfud juga memberikan sekelumit pencerahan bahwa, untuk ikut merawat kebangsaan itu mudah, yakni kemauan diri sendiri untuk melakukan perbaikan terhadap sesuatu yang kurang baik yang terjadi di sekelilingnya.

“Merawat itu di dalam praktiknya menurut Pak Ganjar, mudah. Anda memperbaiki sesuatu yang kurang baik di hadapan Anda berarti Anda merawat,” ujar Prof Mahfud.

Bahkan untuk ikut merawat kebangsaan tidak terbatas oleh dimensi apapun termasuk juga profesi yang digeluti oleh masyarakat.

“Apapun pekerjaan Anda, apapun profesi Anda, perbaiki keadaan sesuai dengan filosofi kita bernegara, (yaitu) Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

Perlu diketahui bahwa Gerakan Suluh Kebangsaan yang dipimpin oleh Prof Mahfud MD tersebut telah rampung melakukan Jelajar Kebangsaan on The Train yang dilakukan mulai dari Merak sampai Banyuwangi.

Dalam kegiatan tersebut, di beberapa stasiun yang disinggahi, Prof Mahfud bersama dengan para tokoh bangsa dan lintas agama melakukan sesi dialog dan sharing dengan masyarakat dan tokoh di sekitar agar bagaimana mereka tetap menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan dan dinamika sosial yang ada, termasuk menjelang pemungutan suara di Pemilu 2019 nanti.

Beberapa tokoh yang terlibat diantaranya adalah putri Gus Dur Alissa Wahid, tokoh agama nasrani Pendeta Romo Benny Susetyo dan masih banyak lagi yang lainnya.

[IBN]

Pos terkait