CSIS Ingatkan Angka Golput Tinggi Bisa Dipengaruhi Hari Libur

Arya Fernandez
Arya Fernandez. [foto : Istimewa]

Inisiatifnews – Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) menemukan potensi golongan putih (golput) dari orang-orang yang merencanakan liburan pada hari pencoblosan 17 April. Karena bertepatan dengan libur panjang tanggal merah Jumat Agung 19 April.

Pada survei CSIS, ada sekitar 7 persen populasi atau kira-kira 13 juta pemilih yang merencanakan liburan. Maka itu, menurut peneliti CSIS Arya Fernandez, pasangan calon harus bisa memobilisasi massa untuk datang ke TPS. Di luar kekuatan loyalitas partai, meyakinkan pemilih untuk mencoblos bakal mempengaruhi suara pasangan calon.

Bacaan Lainnya

“Mobilisasi pemilih ke TPS menjadi penting mengingat ada sekitar 7 persen populasi atau lebih dari 13 juta pemilih yang akan merencanakan liburan saat Pemilu dilakukan pada 17 April 2019,” jelas Arya saat rilis survei di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).

Survei CSIS ini memiliki responden 1.960 yang tersebar dari 34 provinsi. Survei dilakukan pada 15-22 Maret dengan sampel diambil secara acak.

Dengan pertanyaan apakah responden berencana liburan pada hari pencoblosan, yang menjawab iya ada 7 persen, 93 persen tidak berencana. Arya mengasumsikan yang berencana liburan kemungkinan tidak memilih.

“Memang itu kalau kita lihat kalau merencanakan liburan tanggal 17, dia enggak datang ke TPS otomatis enggak milih,” jelasnya.

Angka golput tersebut sebetulnya tersembunyi dalam pemilih yang masih merahasiakan pilihannya. Dalam survei elektabilitas, ada 14,1 persen.

“Mungkin bisa jadi disebut golput karena memang di survei menggabungkan golput dengan rahasia di angka 14,1 persen,” kata dia.

[REL]

Pos terkait