Kiai Ma’ruf Jelaskan Potongan Video “Ahok Sumber Konflik”

Cawapres nomor urut 02 KH Ma'ruf Amin menyapa pendukungnya di Lapangan Sepak Bola Cihuni, Garut, Kamis (04/04/2019).

Inisiatifnews – Beberapa hari ini, beredar potongan video di media sosial (medsos) Cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin menyebut eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai “sumber konflik”. Karenanya Ahok harus dikalahkan.

Kiai Ma’ruf pun mengklarifikasi video yang ramai menjadi perbincangan ini. Kata dia, video ini sudah dipotong sehingga tidak utuh dan keluar dari konteks. Karena sudah dipotong itulah akhirnya masyarakat yang menonton memperoleh informasi yang bias.

Bacaan Lainnya

“Ya saya kira video-nya enggak utuh dia. Kalau utuh kan orang tahu maksudnya kenapa saya mengatakan begitu,” kata Kiai Ma’ruf di sela agenda kampanyenya di Garut, Jawa Barat pada Kamis (04/04/2019).

Seperti diketahui, dalam potongan video viral berdurasi 28 detik, Kiai Ma’ruf tampak berbicara dengan sejumlah orang, termasuk dengan Ustad Yusuf Mansyur. “Menurut saya, Ahok itu sumber konflik. Bangsa ini akan konflik, tidak akan berhenti kalau Ahok tidak. Maka itu. Maka itu Ahok harus kita habisi. Itu sudah pakainya fiqih siyasah namanya,” begitu ucapan Kiai Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf menerangkan, sebenarnya, konteks pembicaraan dengan para ulama saat itu untuk mendukung Gubernur Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres). Menurut para ulama, Anies akan memperoleh kemenangan pada Pilpres 2019 sama seperti saat menaklukan Ahok di Pilgub 2017.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) non aktif ini mengaku menolak usulan itu. Alasannya, Jokowi baginya adalah calon presiden yang patut didukung dua periode. Jokowi patut didukung karena berbeda dengan Ahok yang dinilainya sebagai sumber konflik. Dia pun menyarankan agar Anies lebih baik maju sebagai kandidat capres pada 2024 nanti.

“Saya tak setuju, saya bilang, kalau Ahok itu, saya waktu itu menggunakan istilahnya itu apa namanya ‘sumber konflik’, terjadi konflik itu karena Ahok. Oleh karena itu tentu Ahok ya kita harus cegah kalau dia terus menjadi konflik, bangsa ini berkonflik. Biar nanti Anies 2024 ke atas bolehlah, sekarang Pak Jokowi, konteksnya itu,” terang Mustasyar PBNU ini sembari menambahkan, akhirnya para ulama yang mengajak mendukung Anies mengalihkan dukungan ke capres Prabowo Subianto. (FMQ)

Pos terkait