Elite Sudah Mulai Adem, Rugi Kalau Di Bawah Masih Panas

Mahfud MD

Inisiatifnews – Proses politik Pilpres 2019 sudah memasuki tahap akhir. Kubu capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga telah memilih jalur hukum yakni membawa sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Tensi sosial dan politik yang sebelumnya panas, kini mulai adem.

Mantan Ketua MK Prof. Mahfud MD yakin semua pihak akan menerima apapun putusan MK 28 Juni mendatang.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, kampanye yang kemarin berjalan dengan panas, lama-lama turun tensinya. Sekarang tinggal sedikit saja yang ramai-ramai. Saya yakin, tanggal 28 nanti saat putusan, Insyaallah selesai,” kata Prof. Mahfud saat syawalan Gerakan Suluh Kebangsaan bersama Awak Media di Hotel Grand Melia, Ruang Legian 1 Jalan H. R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (19/06/2019).

Apalagi, lanjut Mahfud, karena Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga memutuskan menempuh jalur hukum di MK, kedua kubu telah menyatakan apapun keputusan MK akan diterima dan dihormati. Karenanya, Mahfud mengimbau, hakim MK memutus dan memeriksa perkara ini dengan sebenarnya dengan menghindari putusan yang mengundang kontroversi.

“Semoga tidak ada hal yang kontroversi. Makanya, diktum putusan nanti harus jelas agar diterima, bukti ini salah, tidak jelas, ditolak dan sebagainya,” saran Guru Besar Fakultas Hukum UII Yogyakarta ini.

Pakar Hukum Tata Negara ini mengingatkan pentingnya menerima apapun keputusan MK. Sebab, bagaimanapun, apapun dan siapapun yang diputus kalah atau menang oleh MK nanti, negara dan pemerintahan akan tetap berjalan.

“Di bawah jangan terlalu panas bertengkarnya, di atas mulai pelan-pelan dingin. Kalau yang di bawah masih panas, rugi lah. Mari kita bersama berjalan membangun Indonesia. Siapapun yang terpilih oleh rakyat, yang terbanyak, harus didukung. Negara harus berjalan terus. Milih siapapun, anda akan terikat dengan yang menang. Gak bisa menolak kebijakan dengan mengatakan, saya gak milih dia kok,” ungkap anggota Badan Pembinanaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.

“Hidup di alam demokrasi, harus berkedadaan. Apa itu? Aspirasi telah diadu, siapapun yang menang, harus diterima dengan ikhlas bersama-sama,” tandasnya. (FMB)

Pos terkait