“Reuni” UGM Di Sidang MK, Anwar Usman Protes Tak Dianggap Alumni

hakim MK
Para hakim Mahkamah Konstitusi (MK).

Inisiatifnews – Ada yang menarik di sidang gugatan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkahamah Konstitusi (MK). Sidang yang tengah masuk agenda pemeriksaan saksi ini diwarnai “reuni” alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Awalnya, saat perdebatan hukum terjadi dalam pemeriksaan ahli yang diajukan oleh tim hukum pihak terkait, Paslon capres-cawapres nomor 01 Jokowi-Ma’ruf, Hakim MK Saldi Isra mencoba mencairkan suasana. Kata Saldi, dia meyakini “pertengkaran” hanya berlangsung di dalam forum persidangan MK saja, karena hampir semua pihak yang bersengketa berasal dari almamater yang sama.

Bacaan Lainnya

“Kalau kita melihat perdebatan tadi, kan kayak panggung perdebatan orang-orang UGM sebetulnya. Saya catat di sini ada lima, nambah satu nama,” ujar Saldi dalam sidang di MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (21/06/2019).

Seperti diketahui, saksi yang dihadirkan oleh tim hukum pihak terkait adalah Edward (Eddy) O. S. Hiariej dan Heru Widodo. Kedua nama tersebut merupakan lulusan UGM. Eddy sampai saat ini adalah guru besar dan juga pengajar di Fakultas Hukum UGM. Sementara Heru, S1 dan S2-nya jebolan UGM.

“Ada Prof. Eddy, Prof. Denny (Denny Indrayana, anggota tim hukum Paslon 02 Prabowo-Sandiaga), Doktor Heru, Iwan Satriawan PhD (anggota tim hukum Paslon 02 Prabowo-Sandiaga), Lutfi Yazid. Induknya yang mengajari lima orang ini nakal, Prof. Yazid sebetulnya,” kata Saldi setengah bercanda. “Tapi tukang nasihatnya ini Prof Enny. Yang keenam ya ini Prof Enny (hakim MK Enny Nurbaningsih),” tambah Saldi disambut senyuman tersungging dari bibir nama-nama yang disebut Saldi itu.

Karena almamaternya sama, Saldi yakin, debat di forum persidangan MK tidak akan berlanjut di luar forum ini. Setelah persidangan, orang-orang ini bakalan akrab lagi. “Saya khawatir di dalam ini aja mereka bertengkar, lalu di luarnya akur-akur lagi,” celetuk Saldi.

Saldi lantas melanjutkan pertanyaan kepada Prof. Eddy mengenai pembuktian scientific evidence. Membalas celetukan Saldi, Prof. Eddy di sela-sela paparannya juga sempat menyinggung almamater Saldi.

“Untuk yang mulia Saldi Isra, ini sebetulnya UGM juga. Jadi yang UGM di sini ada tujuh,” sebut Prof. Eddy. Memang betul, Saldi meraih gelar doktor dari Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 2009.

Ketua MK Anwar Usman pun interupsi. Ia sedih lantaran tak disebut sebagai alumni Bulak Sumur. Padahal ia memperoleh gelar doktor dari universitas tersebut. Ia juga protes Wakil Ketua MK Aswanto yang S2-nya ditempuh di UGM tak disebut.

Protes Anwar Usman dilayangkan setelah sesi tanya jawab dengan ahli dari tim Paslon 01 Jokowi-Ma’ruf.

“Sebentar yang mulia, saya mau protes dulu ke Prof. Eddy. Saya dan wakil merasa sedih. Saya sama yang mulia Pak Wakil nggak diakui. Gimana ceritanya. Kami juga alumni. Waduh sedih saya. Prof. Saldi juga alumni tapi sudah dihitung tadi. Belum termasuk saya sama Pak Wakil. Prof Eddy lupa tadi,” ungkap Anwar disambut tawa hadirin.

Sidang MK pun cair dengan candaan para akademisi ini. Prof. Eddy tertawa sembari mengatupkan kedua tangannya simbol permintaan maaf kepada Anwar Usman. (FMB)

Pos terkait