Waspada! Bos ISIS Tewas, Idoeloginya Masih Bisa Nyebar

Abu Bakar al-Baghdadi.

Inisiatifnews – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam) Prof. Mahfud MD mengingatkan, meski pemimpin utama sekaligus pendiri Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi tewas, namun ideologi kekerasannya masih bisa menyebar di Indonesia.

Karenanya, seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah harus tetap menyalakan sinyal waspada. Apalagi, ada indikasi masih ada jaringan gerakan radikal terorisme dengan paham kekerasan ini di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Virus Al-Baghdadi itu di Indonesia ada. Sekarang orangnya sudah meninggal, virus ini supaya diselesaikan, dibersihkan,” ujar eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini di sela talkshow “Bincang Seru Mahfud: Inspirasi, Kreasi, Pancasila” di Grha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipati Ukur Nomor 35, Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019).

Tewasnya bos ISIS, sambung Mahfud, seharusnya jadi momentum pemerintah untuk membersihkan pengaruh terorisme sebagai bentuk kesigapan dalam menjaga keutuhan NKRI.

Virus terorisme dan radikalisme dari ideologi trans-nasional ini dapat diminimalisir dengan seringnya talkshow dan dialog bersama generasi muda dan milenial. Dengan dialog bertema Pancasila ini, pemahaman tentang nilai-nilai bangsa yang luhur dapat terus terjaga.

“Makanya saya mengadakan bincang seru untuk menyiapkan generasi muda para mahasiswa untuk menjiwai nilai-nilai kebersamaan berdasarkan Pancasila. Kita tanamkan nilai- nilainya dalam kalimat keseharian,” tandas Mahfud.

Seperti diberitakan, setelah perlahan-lahan gerombolan gerakan bersenjata berpaham kekerasan ini terdesak dan ditumpas, kini bosnya tewas. Abu Bakr al-Baghdadi dipercaya tewas meledakkan dirinya saat diserang pasukan Amerika Serikat (AS) di barat laut Suriah Sabtu (26/10), tepatnya di Kota Kecil Barisha, Provinsi Idlib.

Diketahui, Baghdadi memimpin ISIS pada tahun 2010. Ia pertama kali muncul secara terbuka di Masjid Agung di Mosul pada Juli 2014 saat mengumumkan tentang pendirian khilafah global. Sejak itu, pemilik nama asli Ibrahim Awwad Ibrahim Ali Muhammad al-Badri al-Samarrai ini mulai dibantu milisi asing. 

Setelah merebut Mosul dari pasukan Irak, gerombolan teroris ini selanjutnya melebarkan kekuasaan luas di sebagian Irak dan menyeberang ke Suriah. Ia menebar teror di Irak dan Suriah dan telah membunuh ribuan orang secara brutal. Raqqa di Suriah menjadi ibukota de facto ISIS. Pasukan Irak pun berangsur merebut kembali pengaruh dan wilayah Irak yang dikuasai ISIS. (FMB)

Pos terkait