Mahfud: Pernyataan Saya dan Moeldoko Sinkron, Aneh Dibilang Kabinet Retak

Mahfud MD Menko
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Prof Mahfud MD. [foto : Istimewa]

Inisiatifnews – Menko Polhukam Mahfud MD meluruskan sejumlah pemberitaan yang tidak benar yang menyatakan ada keretakan di Kabinet Indonesia Kerja. Ia disebut berbeda pandangan dengan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko soal isu kemanusiaan yang terjadi kepada komunitas etnsi Uighur di Provinsi Xinjiang, China.

Menurut Mahfud, dia dan Moeldoko masih satu pendapat. Karenanya, omong kosong dan sangat serampangan jika ada yang menganggap kebinet retak.

Bacaan Lainnya

POJOK1.id yang ikut-ikutan dikutip oleh Babe menulis berita omong kosong tentang Kabinet Retak Karena Perbedaan Statement Mahfud MD dan Moeldoko soal Uighur. Penyataan kami malah sinkron, kok dibilang retak,” sebut Mahfud MD lewat keterangannya kepada Inisiatifnews.com, Selasa (24/25/2019).

Diterangkan Mahfud, Moeldoko mengatakan bahwa Pemerintah RI tidak akan intervensi dalam urusan Uighur. Sedangkan dirinya mengatakan sudah lama melakukan diplomasi lunak (soft diplomacy). 

“Dimana pertentangannya? Saya mengatakan diplomasi lunak justru karena tidak ingin intervensi. Klop kan?” tandas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Selanjutnya, Mahfud menerangkan, faktanya, Indonesia punya hubungan diplomatik dengan China. Karena Indonesia tak ingin intervensi dan menganggap itu urusan internal China, maka diplomasi yang dilakukan adalah diplomasi lunak.

Karenanya, Menko Polhukam meminta penjelasan dan menjelaskan langsung kepada Dubes China.

“Saya undang Dubes China ke Kantor Menko Polhukam dan menyatakan bahwa situasi di Uighur mengusik sebagian orang Islam di Indonesia. Saya sering ke China dan melihat banyak mesjid, restaurant halal, dan pemukiman-pemukiman muslim, rasanya aman saja. Kok di Uighur ada yang begitu?” ungkap Mahfud kepada Dubes China yang datang ke kantornya.

Kepada Dubes China, Mahfud juga bertanya, mengapa di Uighur ribut sedang di daerah-daerah lain kaum muslimin di China aman?

“Makanya saya tegaskan bahwa kita tak ingin ikut campur tapi ingin tahu masalahnya. Setelah dia menjelaskan, ya, sudah. Kita tak mau intervensi,” tandasnya.

Karenanya, Mahfud heran ada pihak yang tidak bertanggungjawab yang menyebut ada pertentangan antara dirinya dan Kepala KSP. Bahkan, ada yang serampangan menyebut kabinet tengah retak.

“Jadi dimana pertentangan keterangan Saya dengan Pak Moeldoko. Kan sama-sana bersikap tidak akan intervensi. Ibaratnya, kalau saya dan Pak Moeldoko hadir ke sidang kabinet ya sama-sama hadir. Tetapi Pak Moeldoko lewat pintu sebelah barat sedang Saya lewat pintu sebelah timur,” pungkad Mahfud. (FMM)

Pos terkait