Inisiatifnews – Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago menyampaikan bahwa pemerintah sangat membutuhkan check and balances berupa kritik dan saran dari para aktivis dan masyarakat untuk membangun Indonesia lebih baik lagi.
“Kami tetap butuh check and balances dari para aktivis,” kata Irma dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (29/12/2019).
Hanya saja ia memberikan catatan bahwa kritikan dan saran itu disampaikan dalam konteks yang konstruktif, bukan hanya sekedar tidak suka lalu mencibir dan memaki-maki.
“Sebaiknya yang konstruktif bukan karena sekedar tidak suka, tapi betul-betul karena untuk perbaikan,” imbuhnya.
Ia juga menyinggung tentang hoaks besar yang pernah terjadi karena ulah Ratna Sarumpaet, di mana ia menyebarkan kabar bohong bahwa telah dianiaya oleh sekelompok orang preman dan selanjutnya tudingan kekerasan itu dialamatkan kepada pemerintah sebagai pelakunya.
Padahal setelah hoaks itu menyebar dan membuat para aktivis sampai nangis bombai dan menyatakan bahwa pemerintah harus bertanggungjawab terhadap penganiayaan Ratna Sarumpaet, justru kedapatan bahwa luka lebam-lebam yang dialami aktivis perempuan itu justru bukan karena dianiaya seperti dalam cerita yang diciptakan, justru karena hasil operasi sedot lemak di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat.
Bagi Irma, pengalaman semacam itu diharapkan menjadi pelajaran yang baik bagi masyarakat luas dalam memberikan kritikannya kepada siapapun bahwa kebenaran fakta dan data menjadi penunjang apakah penyampaian pendapat itu kritik atau justru sebaliknya.
Termasuk juga kepada Ratna, Irma Suryani berharap agar ibunda Atiqah Hasiholan itu bisa introspeksi diri dan tidak mengulangi kegaduhan yang dibuatnya itu.
“Tentu beliau (Ratna Sarumpaet) akan lebih berhati-hati dalam memperjuangkan sesuatu kedepan,” ujarnya.
Perlu diketahui, bahwa Ratna Sarumpaet telah dinyatakan resmi bebas setelah permohonan pembebasan bersyaratnya dikabulkan oleh Kemenkumham. Ia menghirup udara bebas setelah keluar dari Lapas Perempuan Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur setelah 15 bulan menjalani kehidupan di balik jeruji besi.
Seperti diketahui, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Joni, telah menjatuhkan vonis bersalah terhadap Ratna Sarumpaet, terdakwa kasus hoaks atau berita bohong pada Kamis 11 Juli 2019.
Dan untuk pertama kalinya setelah lepas dari tahanan, Ratna langsung mengunggah cuitannya dan menyatakan ingin istirahat terlebih dahulu.
“Selamat pagi Indonesia, indahnya memeluk orang orang yang kita cintai. Saya harap pemberitaan tidak pelintir pelintir/dengan sengaja keluar dari konteks pembicaraan secara keseluruhan, izinkan saya tenang sejenak, semoga Allah SWT melindungi kita semua,” kicau @RatnaSpaet hari ini. []