Susi Pudjiastuti Ajari Bedanya Pencurian Ikan dengan Persahabatan Antar Negara

susi pudjiastuti
Susi Pudjiastuti.

Inisiatifnews – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China saat lagi memanas. Penyebabnya, Kapal Coast Guard China memasuki teritori laut Indonesia tanpa izin di wilayah perairan Natuna.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti era pemerintahan Kabinet Indonesia Kerja yang dikenal tegas kepada kapal-kapal asing yang mencuri ikan di laut RI, mengingatkan melalui serangkaian cuitan di akun twitternya @susipudjiastuti. 

Bacaan Lainnya

Dia meminta, pemerintah Indonesia membedakan antara persahabatan antar negara, menjaga iklim investasi dengan pencurian sumberdaya ikan.

“Bedakan pencurian ikan dengan  Persahabatan antar negara,” cuit Susi dalam akunnya.

“Kita jaga persahabatan antarbangsa. Kita undang investor untuk investasi. Kita jaga investor. Dan kita akan tetap menghukum pencuri sumber daya perikanan kita. Kita bedakan tiga hal itu dengan baik dan benar,” imbuhnya.

Susi menilai menjaga hubungan baik antarnegara bukan berarti harus mengalah. Menjaga hubungan baik tercipta dengan saling menghormati.

Kata Susi, persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF). Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF. Karena IUUF adalah crime atau kejahatan lintas negara.

“Hubungan baik antarnegara adalah karena saling. Perlakukan pencuri ikan dengan penegakan hukum atas apa yang mereka lakukan. Dan ini berbeda dengan menjaga persahabatan atau iklim investasi,” tegasnya.

Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta jangan terlalu membesar-besarkan masalah di Natuna. Kejadian ini menjadi bahan introspeksi pemerintah karena kurang menempatkan kapal penjaga di Natuna. Luhut menegaskan pemerintah pun sedang melakukan peningkatan mutu pada Badan Keamanan Laut.

“Sebenarnya enggak usah dibesar-besarin lah. Kalau soal kehadiran kapal itu, sebenarnya kan kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE kita itu. Sekarang memang coast guard kita itu. Bakamla sedang diproses supaya betul-betul menjadi coast guard yang besar sekaligus dengan peralatannya,” ungkap Luhut. (FMM)

Pos terkait