Mardani Ali Sera Sebut Kritik ke Pemerintah Perlu, Asal Jangan Fitnah dan Caci

Mardani Ali sera
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

Inisiatifnews.com – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebut, bahwa kritikan kepada pemerintah adalah sesuatu yang sangat penting. Tujuannya pemerintah tidak seperti jalan sendiri tanpa kontrol.

“Jangan sampai pemerintah jalan sendiri, bisa salah arah nanti,” kata Mardani, Jumat (10/4/2020).

Bacaan Lainnya

Hanya saja ia memberikan catatan kepada publik bahwa kritik sebenarnya tidak masalah dan bahkan baik. Hanya saja kritik yang disampaikan bukan berupa narasi fitnah apalagi caci-maki semata.

“Sah-sah aja kok kritik, asal jangan fitnah atau caci maki, oke,” tegasnya.

Salah satu yang dikritik Mardani adalah persoalan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurutnya, penetapan PSBB untuk mengatasi wabah pandemik Novel Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) tersebut masih terkesan terlalu birokratis, sementara kondisi saat ini terbilang darurat.

“Jika diliat aturannya, prosedur provinsi, kota atau kabupaten untuk meminta penetapan PSSB sangat birokratis, bisa sampai 2 hari,” tuturnya.

Perlu diketahui terlebih dahulu, bahwa pemerintah daerah tengah mengajukan ijin penetapan status PSBB. Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta yang mengajukan dan ditandatangani oleh Menteri Kesehatan tanggal 6 April 2020. Kemudian saat ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun tengah mengajukan hal serupa agar beberapa wilayah di bawah pemerintahannya bisa ditetapkan statusnya sebagai PSBB. Baca : Ridwan Kamil Usul Depok, Bekasi dan Bogor Ditetapkan Status PSBB.

Oleh karena itu, Mardani menilai seharusnya bukan dari daerah yang mengajukan PSBB tersebut, melainkan sikap pro-aktif Kemenkes sendiri yang mengusulkannya. Apalagi pasokan data dan informasi tentang persebaran Covid-19 bisa dilihat untuk menkategorikan zonasi yang dianggap mengkhawatirkan.

“Seharusnya kemenkes yang pro aktif mengusulkan PSSB ketika melihat kondisi daerah yang sudah parah,” pungkasnya.

Bagi Mardani, kecepatan pengambilan sikap dan kebijakan dalam penanganan Covid-19 sangat penting.

“1 hari dalam penanganan Covid-19 sangat mahal harganya bisa menyelamatkan banyak nyawa,” tegasnya. [RED]

Pos terkait