Inisiatifnews.com – Pilkada Serentak 2020 rencananya akan digelar pada tanggal 9 Desember 2020. Hal ini mendapatkan respon positif dari Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta Pusat Utara (HMI Pustara), Fadli Rumakering.
Ia menilai bahwa Pilkada 2020 perlu tetap digelar dan didukung oleu seluruh masyarakat Indonesia. Apalagi tercatat, ada 47 negara lain di dunia yang menggelar Pemilu baik lokal maupun nasional di tahun 2020 ini.
Hanya saja karena kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, Fadli pun meminta kepada Mendagri, KPU RI, dan Komisi II DPR RI untuk cepat merumuskan aturan terbaik yang bisa menjamin Pilkada serentak tahun 2020 di masa New Normal agar berjalan dengan baik dengan aturan protokol kesehatan yang ketat.
“Mari sama sama kita pikirkan masa depan demokrasi di Indonesia dengan tanpa mengabaikan kesehatan dan keselamatan masyarakat,” kata Fadli dalam keterangannya yang diterima Inisiatifnews.com, Selasa (9/6/2020).
HMI kata Fadli, selama ada penerapan protokol kesehatan ketat yang dapat memproteksi masyarakat dari potensi penyebaran atau tertular virus korona, maka semua anak bangsa harus turut mensukseskan Pilkada Serentak 2020. Tentu saja dengan harapan kualitas demokrasi dan kualitas keamanan serta kesehatan masyarakat tetap terjamin.
Bahkan menurut Fadli, Pilkada 2020 ini tampaknya akan sangat seru, dimana akan ada upaya untuk pendewasaan kepada masyarakat untuk memilih siapa calon pemimpin yang terbaik di masa depan.
“Pilkada di masa pandemi ini akan semakin memotivasi petahana untuk gencar memberikan bantuan sosial di luar program resmi pemerintah. Dan bagi penantang, mereka memiliki data untuk mengevaluasi petahana yang tidak bekerja maksimal dalam menanggulangi Covid-19,” ujarnya.
Sebelumnya, Fadli sendiri sempat berpendapat bahwa Pilkada 2020 harus ditunda karena pandemi COVID-19, hanya saja ia berpikir ulang ketika agenda politik tersebut ditundak setidaknya di tahun 2021, pun tidak ada jaminan pula pandemi telah berakhir. Apalagi sampai saat ini belum ada otoritas terkiat pun yang berani memberikan kepastian kapan wabah virus ini akan selesai.
“Saya pikir awalnya pelaksanaan Pilkada bisa ditunda mengingat keselamatan rakyat yang utama. Tapi setelah kami diskusikan kembali dengan kawan-kawan mahasiswa dan masukan dari berbagai pihak, tidak ada yang bisa memastikan jika ditunda tahun depan atau tahun depannya lagi, Pandemi COVID-19 sudah berakhir,” tegasnya.
Terakhir, Fadli pun tetap memberikan harapan besar bahwa pemerintah dan penyelenggara pemilu bisa benar-benar memastikan Pilkada 2020 berjalan lancar, dan bukan malah menjadi klaster COVID-19 baru.
“Yang jelas, kami yakin pemerintah akan mengatur agar pelaksanaan Pilkada disesuaikan dengan protokol kesehatan yang ketat,” tutupnya. [NOE]