Inisiatifnews.com – Ratusan masyarakat petani asal Deli Serdang Sumatera Utara melakukan long march atau aksi jalan kaki dari kampung mereka menuju Istana Negara Jakarta.
Dalam aksinya, mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo memihak kepada mereka, lantaran lahan yang diklaim milik mereka digusur paksa oleh PT Perkebunan Negara (PTPN II).
“Kita akan melanjutkan perjalanan ke Istana Jakarta untuk ketemu sama Bapak Presiden RI. Dengan tujuan agar bisa mendapatkan kepastian hukum, karena lahan kita dari tahun 1951 telah digusur paksa oleh PTPN II,” kata koordinator aksi Petani Simalingkar, Widi Wahyudi, Senin (3/8/2020) malam.
Dan ia juga menyerukan kepada massa aksi agar bertahan di depan Istana jika Presiden Joko Widodo tidak mendengarkan dan memenuhi aspirasi mereka.
“Teman-teman harus sepakat untuk bertahan di Jakarta apabila kita belum ketemu langsung dengan Bapak Joko Widodo dan tuntutan kita tidak segera terpenuhi,” serunya.
Dalam orasinya, Widi juga meminta agar negara hadir dalam memberikan kepastian hukum terhadap kasus konflik agraria yang berkaitan dengan nasib rakyat kecil khususnya para kaum petani.
“Negara harus hadir dan serius dalam penyelesaian konflik agraria di Indonesia khususnya konflik antara petani Simalingkar A dan Sei Mencirim, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumut dengan PTPN II,” harapnya.
Bahkan ia pun mengungkit janji nawacita Presiden Joko Widodo yang akan melakukan redistribusi tanah kepada rakyat. Tujuannya adalah agar negara bisa mencapai kedaulatan pangan karena sinergitas dengan para petani lokal.
“Berikan tanah untuk rakyat dengan melakukan redistribusi tanah sesuai Nawacita Presiden Jokowi untuk reforma agraria berdasarkan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 dan mencapai kedaulatan pangan,” ujarnya.
Selanjutnya, Widi juga meminta agar Pemerintah pusat menghentikan segala bentuk upaya penggusuran oleh korporasi swasta maupun plat merah sekalipun terhadap lahan pertanian dan pemukiman mereka.
“Hentikan penggusuran terhadap areal pertanian dan pemukiman petani di Desa Simalingkar A dan Sei Mencirim. Hentikan konspirasi jahat oknum penegak hukum dengan PTPN II,” tegasnya.
Dan terakhir, ia juga mendesak kepada pemerintah untuk menghentikan segala bentuk upaya pembungkaman dengan cara kriminalisasi terhadap para petani.
“Hentikan kriminalisasi terhadap petani serta bebaskan Ardi Surbakti, Beni Karo-Karo dan Japetta Purba,” tutupnya.
Perlu diketahui, bahwa mereka telah melakukan aksi long march menuju Istana sudah 40 hari sejak dari tempat asal mereka masing-masing. Sementara pagi hari Selasa 4 Agutus 2020 dini hari tadi, massa sudah sampai di Pelabuhan Merak Banten dan akan melanjutkan perjalanan mereka menuju Jakarta. [RED]