Uki Nasehati Dandhy Laksono Soal Hubungan Timbal Balik Negara dengan Rakyat

Dedek Prayudi
Jubir PSI, Dedek Prayudi. [foto : twitter/Uki23]

Inisiatifnews.com – Demografer muda, Dedek Prayudi nasehati pegiat sosial Dandhy Dwi Laksono tengang hubungan timbal balik antara negara dengan rakyat.

Menurutnya, antara negara dan rakyat adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan kedua unsur ini saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Bacaan Lainnya

“Negara ada karena kebutuhan rakyatnya. Hubungannya saling butuh,” kata pria yang karib disapa Uki itu, Selasa (18/8/2020).

Dijelaskan Uki, bahwa negara memiliki unsur yang membuat dirinya berjalan normal. Yakni adanya peran unsur pengadilan sebagai penegakan hukum, kemudian unsur legislatif yang memembentuk sebuah regulasi yang dijalankan secara mengikat, termasuk peran unsur eksekutif yang menjalankan roda pemerintahan.

Dan ketika semua unsur yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif berjalan saling bersinergi dan berkesinambungan, maka negara akan berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan rakyatnya.

“Simpelnya, kita butuh negara yang menjalankan fungsi pengadilan (judicative), membuat UU (legislative) dan mengimplementasikan UU (executive). Tinggal membangun hubungan itu menjadi hubungan yang sehat,” jelasnya.

Terakhir, mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyarankan kepada pendiri Watchdoc itu untuk mempelajari beberapa perspektif tentang filsafat politik agar lebih bisa memahami bagaimana hubungan saling bergantungan antara pemerintah selaku penyelenggara negara dengan rakyatnya.

“Untuk paham kebutuhan yang saling ini, Mas Dandhy bisa baca-baca filsafat politik terkait state of nature. Filosofer-filosofernya dari Leviathan, Hobbes, Locke hingga Rousseau. Pahami ini, maka kita paham mutual contract antara rakyat dan pemerintahnya,” tutur Uki.

Sebelumnya, Dandhy Dwi Laksono mengicaukan sebuah tweet, bahwa hanya negara yang membutuhkan rakyatnya, yakni dalam konteks mencari pemasukan kas negara yang diambil dari pajak rakyat.

“Karena negaralah yang butuh kita untuk dihirup pajaknya,” tulis @dandhy_laksono. [NOE]

Pos terkait