Survei KedaiKOPI: Masyarakat Pilih Kesehatan Daripada Ekonomi

Kunto Adi Wibowo
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo.

Inisiatifnews.com – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan pihaknya, ditemukan pendapat masyarakat bahwa mereka lebih memilih agar pemerintah fokus bagaimana menyelesaikan persoalan kesehatan terlebih dahulu dibanding ekonomi.

“Hasil survei yang menyatakan bahwa kesehatan lebih penting daripada ekonomi,” kata Kunto Adi dalam siaran persnya, Selasa (15/9/2020).

Bacaan Lainnya

Data survei ini menurut Kunto Adi, masih senada dengan hasil survei sebelumnya.

“Ini mempertegas hasil survei sebelumnya yang sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu. Hasil survei tersebut menyatakan sebanyak 63,4% responden juga memilih kesehatan daripada ekonomi. Ada peningkatan persepsi terhadap pentingnya kesehatan sebanyak 11% dalam rentang waktu Juni hingga September ini,” ujarnya.

Menurutnya, pandemi COVID-19 ini memang memiliki dampak terhadap perekonomian masyarakat. Namun, 27,2% responden saja yang menyatakan bahwa penghasilan mereka lebih buruk dibandingkan sebelum pemberlakuan kebiasaan baru. Setidaknya, ada 47,1% menyatakan bahwa tidak ada yang berubah dari penghasilan mereka, dan sebanyak 25,2% menyatakan bahwa penghasilan mereka justru lebih baik setelah pemberlakuan kebiasaan baru.

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini juga menambahkan, bahwa dengan banyaknya masyarakat menerapkan protokol kesehatan menunjukkan bahwa masyarakat tidak kebal dengan virus yang muncul dari Kota Wuhan, China itu.

“Kesadaran akan pentingnya kesehatan juga berbanding lurus dengan persepsi kepercayaan yang rendah bahwa masyarakat Indonesia kebal terhadap COVID-19. Hanya 31,8% responden yang menjawab bahwa mereka percaya Masyarakat Indonesia kebal terhadap COVID-19,” jelasnya.

Jumlah tersebut memang naik dari angka sebelumnya yaitu 31,3% pada bulan Juni lalu, namun kenaikan tersebut tidak signifikan jika dibandingkan dengan hasil Survei Persepsi Publik Indonesia tentang Virus Corona yang juga diselenggarakan oleh KedaiKOPI yaitu pada 3-4 Maret 2020. Jumlah responden yang percaya Masyarakat Indonesia kebal terhadap COVID-19 pada bulan Maret lalu sebesar 42,1%.

Saat ini, Pemerintah sedang menggalakkan pembuatan vaksin untuk COVID-19. Terkait hal tersebut, Kunto menyatakan bahwa mayoritas responden meyakini bahwa pemerintah Indonesia akan segera menemukan vaksin tersebut.

“Sebanyak 65,2% menyatakan bahwa mereka percaya pemerintah akan menemukan vaksin COVID-19 ini. Kepercayaan yang tinggi tersebut juga berimbas kepada optimisme responden terhadap vaksin lokal yang dikembangkan pemerintah yaitu Vaksin Merah Putih. Sebanyak 70,1% merasa optimis terhadap vaksin lokal tersebut,” paparnya.

Seperti yang kita ketahui, per September 2020 ini, vaksin tersebut masih dalam tahap pengembangan. Sebanyak 57,0% responden menyatakan ingin menggunakan vaksin tersebut jika sudah ditemukan.

Terkait temuan tersebut, Kunto menambahkan, seharusnya tingkat kepercayaan publik ini bisa menjadi motor pendorong bagi pemerintah untuk semakin serius menemukan vaksin COVID-19 yang tepat dan terbaik.

“Kepercayaan, optimisme, dan keinginan dari masyarakat yang tinggi terhadap vaksin merah putih seharusnya menjadi motivasi bagi pemerintah dalam mengembangkan vaksin ini tidak hanya secara cepat, namun juga tepat dan sesuai dengan kaidah etika yang sudah berlaku,” tutupnya.

Perlu diketahui, bahwa data ini ditangkap oleh KedaiKOPI dalam rilis survei berjudul “Survei COVID-19 Nasional”. Survei ini dilaksanakan secara tatap muka dengan mekanisme home visit, dan diselenggarakan pada 18 Agustus-6 September 2020, dengan mewawancarai 1.200 responden yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Setiap wawancara tatap muka dalam survei ini selalu mendahulukan protokol kesehatan: menggunakan masker, menjaga jarak 1,5 meter, menggunakan sanitizer dan tanpa kontak fisik. [RED]

Pos terkait