PB HMI MPO Sayangkan Banyak Elite Politik Kumpulkan Massa Saat Pandemi Covid-19

Karyono Wibowo saat mengisi materi diskusi online dengan tema "Merajut Persatuan Untuk Menjaga Kebinekaan Indonesia: Penguatan Solidaritas Sosial di Tengah Pandemi Covid-19" yang diselenggarakan oleh PB HMI MPO.

Inisiatifnews.com – Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (PB HMI MPO) Ahmad Latupono berharap besar agar konsentrasi seluruh pihak baik pemerintah dan rakyat ditujukan kepada bagaimana mengatasi pandemi COVID-19. Apalagi sampai saat ini tren kasus setiap harinya masih mengalami peningkatan.

“Kondisi Covid-19 yang melanda banga Indonesia yang kita rasakan hari ini, hampir terjadi pergesaran dan tentunya manjadi konsentrasi full bagi kita dan harus berjibaku dalam aspek yakni di tingkat kesahatan dan ekonomi,” kata Ahmad Latupono dalam webinar bertemakan “Merajut Persatuan Untuk Menjaga Kebinekaan Indonesia: Penguatan Solidaritas Sosial di Tengah Pandemi Covid-19”, Senin (21/9/2020).

Bacaan Lainnya

Dalam menghadapi COVID-19, ia juga menyebut tidak bisa serta merta menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada pemerintah saja. Hal ini lantaran perlu ada peran serta aktif secara kolektif dari seluruh stakeholder bangsa Indonesia.

Langkah yang bisa ditempuh oleh masyarakat untuk mendukung pemerintah menanggulangi COVID-19 adalah dengan taat dan menjalankan protokol kesehatan. Baik itu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan kebersihan diri, serta menjaga jarak aman dan tidak melakukan kerumunan.

“Kita harus membantu pemerintah untuk tetap mentaati protokol kesehatan dan tetap ikuti protokol kesehatan,” ujarnya.

Di sisi lain, Ahmad Latupono juga menyayangkan masih adanya kegiatan para elite politik di Indonesia yang melakukan manuver politik dengan menabrak protokol kesehatan tersebut. Aksi pengumpulan massa dalam bentuk apapun termasuk deklarasi seharusnya tidak perlu dilakukan di tengah situasi krisis kesehatan ini.

Bahkan ada narasi-narasi yang dimunculkan oleh elite politik itu yang bertujuan mendistorsi kepercayaan publik terhadap pemerintah. Bagi Ahmad Latupono, sikap semacam itu justru tidak memberikan kontribusi apapun kepada negara di situasi pandemi COVID-19.

“Ada gerakan yang kami duga akan membuat perpecahan di bangsa ini, ketika pemerintah dengan semangatnya untuk menurunkan angka pandemi ini dan meningkatkan solidari masyarkat yang kuat,” tandasnya.

“Tapi faktanya, elit-elit yang masih membuat kerumunan di tengah pandemi ini yang kami sayangkan,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, direktur eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengimbau kepada para elite politik untuk mengedepankan etika dalam berpolitik. Salah satunya adalah dengan tidak menciderai kepercayaan dan optimisme rakyat untuk bersama-sama mengatasi COVID-19 bersama pemerintah.

“Kalau saya boleh imbau ke para elite politik, silahkan berpolitik tapi tetap kedepankan etika politik,” tuturnya.

Karyono juga mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk saling bahu-membahu untuk mengatasi pandemi COVID-19. Dengan saling menjaga kedisiplinan bisa menjadi kunci agar Indonesia segera terbebas dari wabah virus tersebut.

“Di tengah mengatasi pandemi, kita perlukan solidaritas sosial dan menggalang semangat gotong royong berbagai elemen masyarakat. Insya Allah dengan itu semua bangsa ini bisa hadapi tantangan COVID-19,” tutupnya. [RED]

Pos terkait