Pilkada 2020, Azyumardi Azra : Saya Golput

Mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra.

Inisiatifnews.com – Rencana pemerintah untuk tetap melanjutkan agenda politik elektoral, yakni Pilkada serentak 2020 di 270 daerah di Indonesia menuai pro dan kontra dari banyak kalangan, khususnya di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih menunjukkan tren naik.

Salah satu yang kontra adalah Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat, Prof Azyumardi Azra. Melalui sosial medianya, ia menyatakan tak akan menyalurkan hak suaranya jika Pilkada 9 Desember 2020 tetap dilanjutkan.

Bacaan Lainnya

Kata Azyumardi, pilihan politiknya ini disampaikan sebagai wujud dari solidaritasnya kepada para korban Covid-19 yang telah tutup usia.

“Saya golput Pilkada 9 Desember 2020, sebagai ungkapan solidaritas kemanusiaan bagi mereka yang wafat disebabkan wabah korona atau terinfeksi Covid-19,” kata Azyumardi Azra, Selasa (22/9/2020).

Ia juga memandang bahwa situasi Covid-19 yang masih belum menunjukkan tren positif cenderung lebih membahayakan masyarakat. Karena potensi kerumunan akibat euforia penggalangan suara oleh para peserta pemilu juga sulit dihindarkan.

“Pilkada di masa pandemi yang terus meningkat sekarang tanpa ada tanda pelandaian juga sangat membahayakan kesehatan pemilih di tengah kerumunan massa yang bisa meningkatkan jumlah warga terinfeksi dan meninggal dunia,” ujarnya.

Ditambah lagi, mantan rektor UIN Jakarta itu juga menyebut, bahwa orang-orang seperti dirinya yang memiliki usia lanjut juga memiliki tingkat kerawanan yang lebih tinggi. Karena dasar itu semua, akhirnya ia memutuskan untuk menyatakan akan absent dalam Pilkada 2020 nanti.

“Apalagi saya dan banyak senior citizen atau manula lain punya morbiditas tertentu yang rawan dan rentan,” tutupnya.

Perlu diketahui, bahwa per hari ini, Selasa 22 September 2020, tercatat ada penambahan kasus COVID-19 sebesar 4.071 orang dengan jumlah akumulasi 252.923 orang. Kemudian untuk kasus sembuh naik sebesar 3.501 orang dengan akumulasi 184.298 orang. Dan untuk kasus meninggal naik sebesar 160 orang dengan akumulasi 9.837 orang. [NOE]

Pos terkait