Inisiatifnews.com – Siang tadi, kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat sempat menjadi perhatian beberapa kalangan.
Pasalnya, rangkaian kendaraan taktis (Rantis) milik Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI berhenti beberapa saat sembari membunyikan sirine mereka.
Berdasarkan video yang dibagikan oleh netizen pemilik akun Twitter @ariefnoviandi_, tampak jelas kendaraan berlapis baja itu berhenti persis di depan Jl Petamburan III menuju ke rumah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab.
Tidak jelas apa tujuan anggota TNI melakukan hal tersebut. Namun terlihat jelas, rombongan kendaraan taktis yang dikawal oleh 1 (satu) kendaraan voorijder TNI tersebut benar-benar berhenti persis di Jl KS Tubun depan Jl Petamburan III.
Sementara saat diminta keterangan oleh wartawan, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal TNI Achmad Riad menyatakan akan memeriksanya terlebih dahulu.
“Kami cek dulu ya,” kata Mayjen TNI Riad, Kamis (19/11/2020).
Kemudian, saat ditanya perihal peristiwa tersebut, kuasa hukum DPP FPI Yanuar Aziz mengaku tak tahu persis apa tujuan dari berhentinya kendaraan taktis milik Koopsus TNI tersebut.
“Lewat saja kali,” ucapnya hari ini.
Dan ia menyatakan peristiwa tersebut sama sekali tidak mengganggu pihaknya.
“Sama sekali tidak,” tegas Yanuar.
https://twitter.com/ariefnoviandi_/status/1329339872155369477?s=19
Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia disebut (Koopssus TNI) merupakan salah satu unit komando pasukan elit TNI yang merupakan bagian dari Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI, sehingga Pasukan khusus dari tiga matra yaitu matra darat, matra laut dan matra udara stand by di Mabes TNI dan sewaktu-waktu bisa digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden RI. Sedangkan tugas dari Koopssus TNI adalah mengatasi aksi terorisme, baik dalam maupun luar negeri yang mengancam ideologi kedaulatan, keutuhan dan keselamatan segenap bangsa Indonesia.
Perlu diketahui, bahwa kawasan Petamburan memang tengah menjadi sorotan banyak kalangan, tentunya pasca kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq dari Arab Saudi ke Indonesia.
Ditambah lagi, kasus pelanggaran protokol kesehatan yang dialamatkan kepada FPI karena memaksakan diri menyelenggarakan Maulid Nabi sekaligus pernikahan Sayyid Muhammad Irfan Alaydrus dengan Syarifah Najwa binti Rizieq Shihab.
Di sisi lain, rencana safari dakwah dan konsolidasi Revolusi Akhlak yang akan dilakukan Habib Rizieq di beberapa wilayah di Indonesia juga dikabarkan ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Tanfidzi DPP FPI KH Ahmad Sobri Lubis menyampaikan dalam acara Maulid Nabi di Petamburan, Sabtu (14/11) malam lalu, pihaknya akan menjadwalkan safari dakwah tersebut setelah Habib Rizieq beristirahat selama 2 (dua) hari karena tengah kelelahan fisik.
Namun hari ini, Sobri Lubis bersama Munarman selaku Sekretaris Umum DPP FPI mengeluarkan surat pemberitahuan bahwa kondisi Habib Rizieq masih belum memungkinkan untuk merealisasikan safari dakwah tersebut.
“Bahwa IB HRS saat ini memilih untuk istirahat, jeda sejenak, karena selain cukup lelah akibat melalui perjalanan panjang dan langsung beraktifitas dengan tingkat kepadatan tinggi,” kata Sobri hari ini.
Dan ia juga mengatakan bahwa demi upaya untuk menjaga agar umat Islam tidak banyak terkena virus korona, Habib Rizieq sementara waktu tidak melakukan ataupun menghadiri kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
“Untuk sementara IB HRS memilih tidak melakukan kegiatan yang akan berdampak pada penumpukan massa hingga situasi kembali normal,” ujarnya. [RED]