Muannas Alaidid Nilai Fadli Zon Hanya Takut Kehilangan Suara di Dapilnya

muannas alaidid
Ketua Cyber Indonesia, Muannas Alaidid.

Inisiatifnews.com – Ketua Umum Cyber Indonesia, Habib Muannas Alaidid menilai bahwa aksi fighting narasi yang dilakukan oleh Fadli Zon terhadap aksi pencopotan baliho liar Habib Rizieq hanya bentuk upaya politisi Partai Gerindra itu untuk menjaga suara di dapilnya saja.

“Jangan demi dapil Fadli Zon takut kehilangan pemilihnya terus ribut soal baliho yang sudah jelas ilegal, tak berizin dan melanggar,” kata Muannas, Selasa (24/11/2020).

Bacaan Lainnya

Sebagai seorang yang memiliki peran di parlemen dan paham hukum, Muannas menilai seharusnya Fadli Zon bisa membantu memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak melanggar aturan, tapi narasi-narasi yang dibangun anak buah Prabowo Subianto itu justru sebaliknya.

“Mestinya sebagai wakil rakyat taat hukum dan aturan setidaknya harusnya menegur Gubernurnya yang menjadi tugasnya, bukan pangdam,” tuturnya.

Perlu diketahui, bahwa Fadli Zon adalah salah satu sosok politisi di Parlemen yang rajin memberikan komentar terkait dengan aksi Pangdam Jaya membantu menertibkan baliho-baliho ilegal yang menampilkan wajah Habib Rizieq Shihab di beberapa titik di DKI Jakarta.

Menurut Fadli Zon, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman akan dikenang publik sebagai pemenang perang melawan baliho.

”Pangdam Jaya akan dikenang sbg org yg berhasil memenangkan Perang Baliho #TheBalihoWar . Sejauh ini berhasil menumpas 900 baliho,” cuit mantan wakil ketua DPR itu di akun Instagramnya, @fadlizon, dikutip Selasa (24/11).

Sementara sebelumnya, Pangdam Jaya pun sudah memberikan penjelasannya, bahwa aksi penurunan baliho liar Habib Rizieq oleh pasukan militer adalah perintahnya. Perintah itu turun sebagai wujud upaya TNI untuk membantu aparat lainnya yakni Polri dan Satpol PP.

Pencopotan baliho liar tersebut ternyata bukan terjadi pada hari Jumat di mana pihaknya gencar melakukan aksi penertiban baliho-baliho tersebut. Akan tetapi proses penurunan baliho sudah dilakukan sejak 2 bulan lalu. Hasilnya, ada 338 baliho bergambar Rizieq Shihab yang diturunkan.

“Silahkan tanyakan ke mantan Kapolda (Metro Jaya) Pak Nana itu, sampai dihitung,” kata Mayjen TNI Dudung di Markas Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020).

Namun sayangnya, setelah baliho-baliho liar yang bertebaran tersebut dicopot, justru FPI melakukan perlawanan dengan mendesak Satpol PP untuk mengembalikan dan memasangnya kembali seperti sedia kala.

“Terus kemudian dari pihak FPI mendemo dan kemudian memerintahkan Satpol PP memasang kembali,” terangnya.

Dengan peristiwa yang dijelaskan itu, Pangdam Jaya pun menyerahkan penilaian tersebut kepada publik betapa dibuat tidak berharganya tugas dan posisi Satpol PP di mata rakyat akibat ulah kelompok ormas pimpinan Habib Rizieq itu.

“Bayangkan coba, Satpol PP itu adalah pemerintah, didemo seperti itu,” sambungnya.

Dudung juga menekankan, bahwa baliho-baliho yang diturunkan bukan hanya milik FPI. Semua baliho yang dinilai ilegal juga tak luput dari tindakan tegas aparat tersebut. Dudung pun menilai, Satpol PP sudah tidak sanggup menurunkan baliho Habib Rizieq. Alhasil, TNI pun dilibatkan.

“Kalau mereka (Satpol PP) takut, kemudian siapa lagi?, Sekarang kan minta bantuan ke petugas TNI, tugasnya membantu pemerintah daerah dan kepolisian,” ujarnya. []

Pos terkait