Inisiatifnews.com – Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta menyebut ada 3 hal ancaman yang saat ini dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada 2020.
“Ada 3 hal yang menjadi ancaman, antara lain gangguan keamanan, tingkat partisipasi rendah, klaster baru Covid-19,” kata Stanislaus Riyanta dalam webinar dengan tema “Partisipasi Aktif dan Patuh Protokol Kesehatan, Kunci Sukseskan Pilkada 2020” yang digelar oleh Forum Wartawan Juang (FWJ) Jakarta, Sabtu (28/11/2020) malam.
Ancaman keamanan bisa muncul jika aparat yang bertugas lemah dan tidak tegas di lapangan. Oleh karenanya, ia meminta agar aparat benar-benar meningkatkan kewaspadaan, karena agenda Pemilihan Umum sangat rentan dimanfaatkan oknum tertentu untuk memperkeruh keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Gangguan keamanan muncul kalau konsentrasi aparat lemah,” ujarnya.
Sementara itu, Stanislaus menyinggung tentang tantangan besar Pilkada 2020. Di mana tingkat partisipasi publik menjadi pokok yang sangat menentukan pula sukses atau tidaknya sebuah perhelatan demokrasi itu.
“Rendahnya partisipasi publik karena rendahnya sosialisasi,” kata Stanislaus.
Untuk mengantisipasi itu, ia menyarankan agar sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai platform yang lagi hit saat ini.
“Bisa memanfaatkan media untuk sosialisasi sehingga partisipasi bisa tinggi,” tandasnya.
Terakhir, Stanislaus juga menyinggung tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai justru Pilkada malah menjadi kluster baru COVID-19.
Bagi Stanislaus, ini menjadi pekerjaan serius bagi para penyelenggara untuk mengatur waktu, tempat dan pelaksanaan penyaluran suara tidak terjadi penumpukan yang melanggar ketentuan.
“Adanya kerumunan harus dicegah agar tidak terjadi kluster baru,” paparnya. [RED]