Jika KKB Papua Mau Hilang, Telusuri Aliran Dananya

Jakarta, Inisiatifnews.com – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang semakin gentayangan membuat masyarakat Papua kian cemas.

Pengamat Politik yang juga Direktur Indopolling Network, Wempy Hadir menyebutkan bahwa masalah KKB ini adalah abadi dan sudah lama bahkan belum tampak ada ujungnya. Untuk itu bagi Wempy, penanganan KKB ini mesti lebih komprehensif.

Bacaan Lainnya

Apalagi, kata dia, pendekatan ekonomi yang sudah dilakukan pemerintah untuk menurunkan tensi di Papua ternyata dinilai kurang berhasil, begitu pun dengan pendekatan keamanan.

“Saya kira pendekatan keamanan untuk Papua ini sudah maksimal ya, tapi KKB terus berjalan,” jelas Wempy Hadir, hari ini, Rabu (24/2/2021).

Ia yakin ada donatur yang memiliki kekuatan finansial yang bisa merawat jaringan KKB ini, termasuk dalam upaya penyediaan pasokan senjata.

“Artinya apa? Ini mempunyai kekuatan secara logistik, senjata dan sebagainya,” imbuhnya.

Oleh karenanya, hal ini mesti ditelusuri, kekuatan besar ini sumbernya dari mana. Wempy tak yakin jika kekuatan itu dari masyarakat sendiri, karena secara ekonomi saja mereka masih cukup sulit.

“Pertanyaannya adalah siapa yang ada di baliknya? Itu yang harus dilakukan, telusuri aliran bantuan, aliran dana, aliran senjata yang diberikan kepada KKB ini. Dengan demikian kalau ini bisa dilakukan, maka konflik KKB ini bisa diminimalisir,” sebutnya.

Karena yang terjadi selama ini kan hanya pemadam kebakaran, tidak melihat darimana supplay senjata KKB ini, karena hak itu yang paling penting. Karena jika mereka tidak mempunyai kemampuan logistik dan senjata, ia memastikan tidak akan ada perlawanan, serta tidak ada penembakan terhadap tentara, polisi dan masyarakat sipil.

“Saya kira itu yang perlu dilakukan intelijen kita. Saya kira ini pekerjaan intelijen, bukan aparat biasa, karena ini sudah melibatkan kelompok internasional menurut saya,” papar Wempy.

Jika bicara bagaimana kampanye-kampanye internasional baik di Eropa, Australia, menunjukkan bahwa kelompok KKB ini tidak bergerak sendiri, akan tetapi didukung oleh kelompok internasional. Maka dari perlu ditelisik lebih lanjut oleh pemerintah melalui intelijen negara untuk mengetahui apakah ada keterlibatan negara tetangga, atau mungkin orang dalam negeri sendiri. Bahkan dari pihak keamanan sendiri jangan sampai ada yang main mata.

“Jadi perlu diketahui strategi, apakah ada keterlibatan kelompok dalam negeri dengan kelompok KKB. Saya kira ini mesti serius, jangan main-main. Dengan demikian kita bisa ke depan meminimalisir gerakan KKB ini,” terangnya.

Pos terkait