Moderasi Beragama di Tengah Masa Transisi Darurat Bencana Sulbar

moderasi agama
Ilustrasi.

Masih di dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulbar, Adnan Nota juga memberikan atensi terhadap misi kemanusiaan yang ada di wilayah Sulbar khususnya pasca peristiwa bencana alam di wilayah tersebut.

Tidak mungkin instansi negara membatasi akses bantuan yang diberikan dari pihak manapun kepada masyarakat yang memang sedang membutuhkan bantuan pasca mengalami musibah gempa bumi itu.

Bacaan Lainnya

Melalui pintu ini, menurut Adnan, bisa sangat rentan paham ekstremisme masuk dan mempengaruhi masyarakat sekitar.

“Penanganan gempa di Sulbar adalah perang terbuka sejumlah ideologi, karena tidak ada pihak yang dapat melakukan pelarangan untuk dapat memberikan bantuan terhadap korban gempa, dikhawatirkan dengan cara ini akan sangat mudah aliran-aliran atau ideologi ekstremisme untuk masuk dan menyebarkan ideologi masing-masing yang dianut kepada para korban gempa dan terbentuk sentimen agama yang mempengaruhi masyarakat untuk melakukan tindakan ekstrimisme,” jelas Adnan.

Terlebih lagi, kader muda NU itu menyebut bahwa faktanya sudah ada gerakan ekstremisme masuk ke pemikiran masyarakat khususnya kaum milenial di Kabupaten Mamuju.

“Sasaran kelompok ekstrem adalah para kaum milenial dengan menggunakan pola gerakan Wasathiyah, kelompok ini telah ada di Kabupaten Mamuju dengan dalih membangun lembaga pendidikan,” ujarnya.

Oleh karena itu, langkah yang paling tepat untuk mengikis paham radikal dan ekstrem ini harus dilakukan sosialisasi moderasi beragama secara masih di wilayah tersebut.

“Untuk mengantisipasi dampak yang tidak diinginkan dari tujuan kelompok tersebut maka dirasa perlu dilakukan penyebaran moderasi beragama utamanya bagi para kelompok milenial,” tuturnya.

Terakhir, Adnan menegaskan jika Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia sangat menjunjung tinggi moderasi beragama di Indonesia. Tujuannya adalah agar tercipta masyarakat yang damai dan saling harmonis di tengah perbedaan-perbedaan yang ada.

“NU secara tegas akan memperjuangkan harmonisasi agama dalam bingkai moderasi beragama,” pungkas Adnan. [NOE]

Pos terkait