Hari Purwanto Nilai Target Novel untuk Permalukan Presiden

Hari Purwanto
Hari Purwanto.

Jakarta, Inisiatifnews.com – Direktur eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto menilai bahwa keruwetan Novel Baswedan dan rekan-rekannya yang tidak lolos dalam asesmen alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu dilihat secara komplek.

Apakah benar Novel dan kawan-kawannya itu murni ingin kembali bekerja di lembaga antirasuah itu, atau ada motif lain yang lebih besar daripada itu.

Bacaan Lainnya

“Mereka bersurat kepada Presiden Joko Widodo. Mereka meminta untuk segera diangkat menjadi ASN,” kata Hari kepada wartawan, Rabu (25/8/2021).

Namun hemat Hari, tampaknya Presiden tidak perlu menggubris permintaan tersebut. Ia khawatir justru permintaan Novel cenderung ingin mempermalukan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan.

“Pak Jokowi jangan sampai terjebak dalam permainan mereka yang berujung pada mempermalukan Presiden,” ujarnya.

Dia menyatakan khawatir jika Presiden mengindahkan permintaan tersebut, hanya akan berujung mempermalukan Presiden.

“Karena, saya yakin kalau sekiranya Presiden Jokowi meluluskan permintaan tersebut, pada akhirnya mereka akan menolak juga,” terangnya.

Ditambahkan oleh Hari, jika melihat track record Novel Baswedan khususnya, memang enggan segaris dengan Presiden, bahkan secara vulgar mereka menuding presidenlah dalang dari polemik di KPK saat ini.

“Jadi saya haqul yakin, target mereka bukan sekedar minta jadi ASN. Lebih dari itu, untuk menyeret Presiden masuk ke dalam pusaran polemik KPK. Sekali lagi, presiden baiknya abaikan saja permintaan tersebut,” pungkasnya.

Pos terkait