Jakarta, Inisiatifnews.com – Presiden Joko Widodo hari ini berencana untuk menggelar acara pelantikan duta besar baru untuk negara-negara sahabat. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Dalam keterangan singkat kepada wartawan, Heru mengatakan bahwa ada 17 duta besar yang akan dilantik hari ini.
“Dybes Kazakhstan. Rosan Roeslani Dubes Amerika Serikat. Febrian A Ruddyard Dubes PBB di Jenewa. Armanatha Nasir Dubes PBB,” kata Heru, Senin (25/10).
Sebelumnya, DPR RI dari Komisi I telah selesai melakukan fit and propertest atau uji kelayakan terhadap 33 (tiga puluh tiga) calon duta besar Republik Indonesia. Acara tersebut dilakukan pada 12-14 Juli 2021 lalu.
33 calon duta besar tersebut terdiri dari 29 calon dubes untuk penempatan di negara akreditasi dan tiga calon Dubes di Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) yaitu New York, ASEAN, dan Jenewa.
Berikut adalah daftar 33 calon duta besar yang telah dilakukan uji kelayakan oleh Komisi I DPR RI :
- Ade Padmo Sarwono untuk Kerajaan Yordania merangkap Palestina
- Bebeb AK Djundjunan untuk Republik Yunani
- Tatang Razak untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis
- Pribadi Sutiono untuk Republik Slowakia
- Siswo Pramono untuk Australia merangkap Republik Vanuatu
- Triyogo Jatmiko untuk Republik Persatuan Tanzania, merangkap Republik Burundi dan Republik Rwanda
- Heru Subolo untuk Republik Rakyat Bangladesh merangkap Republik Demokratik Federal Nepal
- Okto Dorinus Manik untuk Republik Demokratik Timor Leste
- Mayjen TNI Gina Yoginda untuk Republik Islam Afghanistan
- Sunarko untuk Republik Sudan
- Dewi Tobing untuk Sri Lanka merangkap Republik Maladewa
- Lena Maryana Mukti untuk Kuwait
- Ghafur Akbar Dharmaputra untuk Ukraina merangkap Republik Armenia, dan Georgia
- Rudy Alfonso untuk Republik Portugal
- Muhammad Najib untuk Kerajaan Spanyol merangkap United Nations World Tourism Organization (UNWTO)
- Ardi Hermawan untuk Kerajaan Bahrain
- Agus Widjojo untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall Islands dan Republik Palau
- Ina Hagniningtyas Krisnamurthi untuk Republik India merangkap Kerajaan Bhutan
- Fadjroel Rachman untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan
- Daniel TS Simanjuntak untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO)
- Mohamad Oemar untuk Prancis merangkap Kepangeranan Andorra, Kepangeranan Monako, dan United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
- Abdul Aziz untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Organization of Islamic Cooperation (OIC)
- Muhammad Prakosa untuk Italia merangkap Republik Malta, Republik Siprus, Republik San Marino, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agricultural Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT)
- Gandi Sulistiyanto Soeherman untuk Republik Korea
- Zuhairi Misrawi untuk Republik Tunisia
- Anita Lidya Luhulima untuk Republik Polandia
- Rosan Perkasa Roeslani untuk Amerika Serikat
- Fientje Suebu untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, dan Kepulauan Cook dan Niue
- Damos Dumoli Agusman untuk Republik Austria merangkap Republik Slovenia, United Nations Office at Vienna (UNOV)
- Suwartini Wirta untuk Republik Kroasia
- Derry MI Amman untuk Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Association of Southeast Asian Nation (ASEAN)
- Arrmanatha Nasir untuk Perserikatan Bangsa Bangsa di New York, Amerika Serikat
- Febrian A Ruddyard untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization (WTO), dan organisasi-organisasi internasional lainnya di Jenewa