GMKI Ajak Masyarakat Fokus Sukseskan Pemilu 2024 Ketimbang Tanggapi Isu Invasi CIA

Carlos Wawo
Yulius Yohanes Carlos Wawo.

JAKARTA, Inisiatifnews.com – Korwil III Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), Yulius Yohanes Carlos Wawo memberikan respons terkait dengan adanya pemberitaan terkait isu keterlibatan pihak asing di Pemilu 2024.

Menurut Carlos Wawo, bahwa adanya isu keterlibatan pihak asing sebenarnya tidak perlu ditanggapi terlalu serius sehingga mengganggu eskalasi dalam suksesi pemilihan umum yang akan dihelat tahun depan itu.

Bacaan Lainnya

“Kami dari Korwil III PP GMKI menilai adanya isu keterlibatan pihak asing di Pemilu 2024 bukanlah isu utama yang perlu ditelaah lebih lanjut,” kata Carlos dalam keterangannya, Selasa (12/9).

Ketimbang sibuk dengan isu yang tidak jelas kebenarannya itu, Wawo pun mengajak semua masyarakat di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta untuk tetap menjaga kondusifitas dan ikut secara aktif mendukung terlaksananya pesta demokrasi lima tahunan itu.

“Adanya isu keterlibatan pihak asing ini masyarakat DKI Jakarta harus tetap solid, menjaga kondusifitas, menjaga kerukunan dan mendukung Pemilu 2024,” tuturnya.

Selain itu, Carlos juga menyampaikan bahwa ada isu yang lebih penting yaitu menurunkan angka indeks kerawanan pemilu di DKI Jakarta. Di mana perlu ada mitigasi kerawanan baik konflik sosial, ekonomi dan budaya, bahkan potensi kerawanan karena faktor geologi dan alam.

“Jadi masyarakat DKI Jakarta memiliki isu yang lebih penting, yaitu menurunkan angka indeks kerawanan pemilu daripada sibuk mengurusi isu keterlibatan pihak asing di pemilu 2024,” ujarnya.

Lebih lanjut, Carlos Wawo menduga kuat bahwa adanya isu keterlibatan pihak asing di Pemilu 2024 adalah sebuah by design yang dibuat untuk menurunkan kualitas pemilu 2024, serta membuat masyarakat tidak percaya kepada penyelenggara pemilu nanti.

“Dan lagi-lagi, isu keterlibatan pihak asing di Pemilu 2024 ini, menjadi isu untuk menurunkan kualitas pemilu 2024 dan membuat masyarakat tidak percaya dengan penyelenggara Pemilu,” pungkasnya.

Sebelumnya, kantor berita RMOL.ID membuat berita tentang adanya upaya keterlibatan intelijen Amerika Serikat melalui Central Intelligence Agency (CIA) terhadap proses penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia.

Proyek keterlibatan CIA menurut berita itu disebut dengan istilah Revolusi Warna. Salah satu tujuan dari misi tersebut adalah membangun demokrasi liberal dan menggulingkan sebuah rezim pemerintahan.

Dalam berita RMOL.ID yang berjudul “Dokumen Intelijen Bocor, CIA Bakal Cawe-cawe Pilpres 2024” dan diunggah hari Minggu, 10 September 2023 tersebut menerangkan, bahwa revolusi warna disiapkan oleh CIA, melalui National Endowment for Democracy (NED) untuk mencampuri Pemilu 2024. NED adalah sebuah NGO (non governmental organization) asal Amerika Serikat yang dibentuk pada tahun 1983. Mereka bergerak dengan biaya dari pemerintah USA untuk menjadi Front of CIA.

Pos terkait