Ditawari Jadi Ketum PPP, Mahfud MD: Yang Bagus Itu Khofifah

Mahfud MD
Mahfud MD

Inisiatifnews – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Mohammad Mahfud MD mengaku mendapatkan tawaran dari kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) agar maju sebagai Ketua Umum partai berlambang Kabah itu menggantikan Romahurmuziy.

“Ini belum ada yang tahu. lima pekan lalu, saya ditelepon Suharso Monoarfa (Plt Ketum PPP -red). Dia bilang, Pak Mahfud diminta jadi Ketum PPP,” kata Mahfud, saat menghadiri acara Silaturahmi dan Apel Kebangsaan dalam rangka Pemilu Damai, di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (12/4/2019).

Bacaan Lainnya

Mendapati tawaran itu, Mahfud mengaku menolaknya dan lebih merekomendasikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Saya bilang, yang bagus itu Khofifah (Gubernur Jawa Timur) atau Anda (Suharso Monoarfa),” ujarnya.

Tawaran serupa juga tidak hanya datang dari Suharso. Bahkan saat bertemu dengan KH Maimoen Zubair dan Taj Yasin, dirinya pun mendapatkan tawaran yang serupa.

Alasan tawaran itu kata Mahfud karena Mbah Maimoen menilai Mahfud adalah keluarga PPP juga, mengingat saat eranya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dirinya mendapatkan rekomendasi sebagai Menteri Pertahanan pun dari partai tersebut.

Namun apapun yang menjadi tawaran tersebut, Mahfud mengaku telah menolaknya secara halus.

“Terus dijawab, dulu Pak Mahfud, ketika jadi Menteri Pertahanan di era Gus Dur, itu atas rekomendasi PPP. Dan itu memang benar. Tapi saya bilang, saya tidak bisa,” ucapnya.

Selain Suharso dan Mbah Maimoen, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga merupakan petinggi PPP sampai Luhut Binsar Panjaitan pun mendorong agar Mahfud MD bersedia memimpin PPP. Namun tetap ia berada di keputusan bulatnya bahwa ia menolak.

“Kata Pak Luhut, kalau mau saya dorong. Sambil diberi pertimbangannya. Kemudian saya putuskan untuk tetap tidak mau,” ucapnya.

[NOE]

Pos terkait